Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Merencanakan Sarat Air Kapal

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Merencanakan Sarat Air Kapal

 

Pelabuhan merupakan pintu gerbang keluar masuk barang dari dan atau ke suatu negara sesuai ketentuan yang berlaku di negara tersebut. Kapal-kapal yang berlabuh di pelabuhan berasal dari perairan nasional dan perairan internasional. Dengan meningkatnya kunjungan kapal ke pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, maka pelabuhan perlu adaptasi kapasitas pelayanan kapal dan barang untuk berbagai ukuran kapal.

Ukuran pelabuhan juga harus disesuaikan dengan jumlah kapal yang masuk dan keluar sehingga lalu lintas kapal di pelabuhan dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu dalam suatu pelabuhan perlu memiliki kemampuan melayani olah gerak kapal secara efektif dan efisien. Sebagai masyarakat awam penting mengetahui kedalaman perairan agar draft (kedalaman) kapal yang diinginkan bisa masuk ke pelabuhan dengan aman dan selamat.

Meski tampak kecil, bila abai berdampak merugikan kapal dan perusahaan pelayaran sangat besar, kejadian ini terjadi pada 23 Maret 2021 oleh kapal kontainer raksasa bernama “Ever Given”. Kapal dengan panjang 400 m kandas hingga menyumbat kanal Terusan Suez selama hampir seminggu. Terpaksa, sebagian besar muatan kapal dibongkar oleh 113 kapal secara transit dari dua sisi, dan menyebabkan 422 kapal mengantri menunggu hingga tiga setengah hari. Lengkapnya, teman-teman bisa dapatkan di berbagai media termasuk mediaindonesia.com.

 

Sarat Kapal dan Logistik

Ongkos logistik di Indonesia bermuara pada berapa ongkos transportasi untuk mengangkut sejumlah barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Semakin besar kapal mengangkut muatan, berbanding terbalik dengan seberapa kecil kapal mengangkut muatan, bila keduanya dengan ongkos yang sama. Membutuhkan perencanaan matang menyangkut kemampuan perairan untuk dapat menerima kapal-kapal dengan daya angkut besar.

Para cargo owner (pemilik barang) merasa penting mengetahui kemampuan pelabuhan untuk merencanakan jumlah tonase barang yang akan dimuat ke kapal. Perusahaan pelayaran berharap kapal-kapal berukuran besar bisa masuk ke pelabuhan dengan lancar. Pihak pengelola pelabuhan memastikan perencanaan kapal mulai datang hingga pergi berlangsung dengan efektif dan efisien.

Pemerintah memegang peranan penting dalam bidang keselamatan pelayaran di Pelabuhan. Administrator Pelabuhan membutuhkan kondisi perairan untuk memastikan kecukupan ruang labuh serta olah gerak kapal-kapal yang keluar masuk pelabuhan. Alih-alih terpenuhinya derajat keselamatan pelayaran, maka pelabuhan memerlukan perawatan perairan melalui kehadiran kapal penelitian dan pengujian kedalaman alur pelayaran.

 

LWS, UKC dan Tide Table

Jika kita ibaratkan sebuah aquarium berisi air, lama-kelamaan air tersebut bisa berkurang beberapa sentimeter akibat penguapan atau pengembunan. Nah, pada saat posisi air susut terendah itulah di dunia kelautan disebut sebagai low water spring (LWS) atau “Air Surut Terendah”. Salah satu data untuk menghitung kedalaman air yang dibutuhkan sarat kapal adalah LWS, yaitu surut dengan amplitude maksimum akibat posisi matahari, bulan dan bumi terletak satu garis lurus.

Data berikutnya, orang menyebut UKC singkatan dari under keel clearance, definisi bebasnya jarak minimum yang tersedia antara titik terdalam dari sebuah kapal dengan bagian bawah di dasar perairan. Ketika seekor ikan arwana berenang di aquarium tadi, punggung tampak menonjol di permukaan air dan kaki-kakinya berada di bagian bawah. Jarak antara kaki dengan dasar kolam itulah orang menyebut UKC.

Di awal tadi ada istilah penguapan dan pengembunan, dalam kehidupan nyata di lautan juga terjadi fenomena hal itu, dan biasa orang menyebut pasang surut. Sebenarnya hal itu merupakan proses grafitasi rutin dari matahari dan bulan terhadap air laut. Karena, periodisasinya rutin dan simultan, para ahli menuangkannya kedalam “Tabel Pasang Surut”, yaitu bagan yang menunjukkan waktu serta tingkat pasang surut (pasut) harian pada suatu lokasi tertentu.

Tabel pasang surut dapat berfungsi untuk memprediksi pasang surut air laut. Perubahan pasang laut saat air pasang dan air surut membentuk kurva pasang surut untuk berbagai lokasi pelabuhan. Tingkat pasang surut membentuk angka satuan relatif terhadap datum vertikal saat pasang surut.

 

Menghitung Draft Kapal

Sekarang kita membahas draft kapal atau “Sarat Air Kapal”. Pada prinsipnya ketika seekor ikan arwana berenang di aquarium, kita dapat menyaksikan dari tampak samping sebagian badan ikan terendam dan sebagian lainnya menonjol diatas permukaan air. Sama halnya sarat air kapal, badan arwana yang terendam air disebut juga jarak vertikal antara garis air dengan lunas kapal.

Pada bagian sebelumnya, kita sudah mengenal LWS, UKC, dan Pasang Surut. Dari data-data tersebut, kita dapat menentukan sarat air kapal yang aman memasuki perairan pelabuhan, yaitu mengurangkan satuan angka LWS dengan UKC. Otoritas Pelabuhan atau Badan Usaha Pelabuhan setiap periode tertentu mengeluarkan data LWS di masing-masing pelabuhan, UKC, kita hanya perlu mengalikan angka prosentase (10% air tawar, 15% air laut) dengan draft kapal yang akan memasuki pelabuhan.

Perhitungan diatas tentu belum memperhitungkan “kapan masuk” pelabuhan sebagaimana kemauan pengguna jasa. Untuk mendapat itu, formulasi pengurangan LWS dengan UKC dijumlahkan dengan satuan tanggal dan jam dalam tabel pasang surut. Namun, jangan lupa sebelum perhitungan, perlu mengkonversi satuannya kedalam satuan panjang yang sama, waktu tertentu untuk mendapatkan waktu yang sesuai, karena pasut merupakan hasil pengamatan konstanta ketinggian air laut selama 29 hari kalender kerja. Pemerintah melalui Dinas Hidro dan Oseanografi TNI AL menerbitkan daftar ketinggian air laut pada bulan, tanggal dan jam pada setiap perairan pelabuhan di Indonesia.

Meskipun agak khawatir menamakan artikel ini sebagai panduan praktis menghitung sarat air kapal, namun setidaknya kita semakin paham mengapa semakin banyak muatan kapal semakin dalam badan kapal terendam air. Mengapa para perencana penambatan kapal penting memberi kepastian waktu tambat kapal kepada konsumen? Dan, Mengapa konsumen penting melakukan perhitungan draft kapal secara mandiri? Semuanya bisa terjawab kalau Anda membaca keseluruhan artikel ini.

Sekian, semoga bermanfaat.

 

Wahyu Agung Prihartanto, Master Marine, Praktisi Pelabuhan.

 

Yuk, ikuti lini masa kami di Instagram captwapri untuk informasi menarik lainnya!

Baca juga: