Medsos menjadi tren bagi kalangan anak muda dan sebagian orang dewasa. Perubahan zaman telah memaksa kehidupan manusia mau tak mau harus menyatu dengan medsos. Sepertinya peristiwa pilu dan mengerikan akibat pandemi covid 19 tahun 2019-2021 mampu memaksa manusia harus merubah pola hidup menjadi new normal.
Tik-tok menjadi salah satu pilihan untuk mengekspresikan diri atau menirukan gaya orang lain agar terlihat lucu dan ingin terkenal. Bunda Corla yang awalnya biasa saja viral di facebook sekitar tahun 2018 tetapi semakin gencarnya medsos membuat bunda Corla semakin mendunia bahkan pengikutnya melebihi artis dunia yang terkenal Justin Bieber.
Channel Youtube adalah media yang digandrungi hingga ribuan youtuber berpenghasilan yang tak terduga besarnya. Bagi anda yang ingin terkenal di dunia maya harus siap secara fisik dan mental.
Ribuan subscriber, pujian, sanjungan sampai pada cacian dan hujatan dapat mewarnai komentar netizen kalau tidak siap menerimanya lebih baik jangan memaksakan diri menjadi seorang yang terkenal.
Para orang tua sempat mengeluh karena merasa gagal teknologi karena anak-anak mereka harus belajar secara online. Bermacam-macam aplikasi belajar smart memaksa para pelajar harus memahaminya dan mampu memainkan peran seperti zoom meeting, google classroom, edmodo, schoology yang memaksa mengeruk kocek dalam-dalam untuk membeli kuota internet.
Orang kantoranpun tak mau ketinggalan zaman, tuntutan pekerjaan harus dipenuhi sehingga untuk meeting saja harus ditempuh secara online. Kebutuhan internet terus meningkat menjadikan dunia yang luas menjadi dekat bahkan melekat di ujung jari.
Para penulis semakin banyak menuangkan isi otaknya melalui tulisan online dan itu ternyata bermanfaat bagi netizen mulai dari kalangan anak muda hingga dewasa. Semangat literasi di dalam kurikulum sekolah saat ini terintegrasi untuk seluruh mata pelajaran.
Sebagai pendidik guru dituntut harus mampu mengajar dengan metode baru dan menyenangkan, tampilan bahan ajar yang menarik membuat para peserta didik semakin bersemangat. Tanpa memberanikan diri menyelami pentingnya media pembelajaran yang canggih para guru akan tertinggal dan tergilas oleh zaman. Mengajar dengan gaya monoton seperti dulu sudah tidak laku lagi, mau tidak mau para pendidik harus tampil dengan smart.
Komunikasi yang luas dan mendunia telah mewarnai kehidupan manusia, sangat mudah mendapatkan informasi apapun yang kita perlukan. Kita harus cepat-cepat membuka cakrawala berpikir bahwa dunia saat ini ada diujung jari. Bisnis dengan berjualan online sudah tidak asing lagi, berbelanja sangat mudah, membayar tagihan apapun bisa dilakukan secara online.
Transportasi adalah salah satu sektor penentu bagi keberhasilan pembangunan di segala bidang. Digitalisasi perangkat elektronik dan transportasi akan mempermudah. Jika ingin bepergian kita tidak perlu lagi repot-repot menyetir sendiri cukup memesan gojek atau grabcar dengan metode pembayaran yang kita boleh pilih.
Permasalahan yang menjadi konsumsi publik saat ini adalah penggunaan media online sebagai gelanggang perdebatan. Perkelahian secara verbal walaupun hanya dalam bentuk tulisan online sangat memancing amarah seseorang. Tik-tok menjadi sangat tren mengekspresikan kemarahan, caci maki dan hujatan bagi pribadi atau kelompok tertentu.
Berita hoax sangat mudah dilansir di medsos yang dapat memengaruhi jalan pikiran manusia baik politik maupun kehidupan sosial. Sangat dikuatirkan jika para generasi muda dan anak-anak akan terprovokasi serta dapat memengaruhi jiwa mereka. Lalu bgaimana mengatasi hal tersebut? Para ahli mulai bermunculan dan mulai angkat bicara untuk penanganannya.
Undang-undang IT harus kita pelajari agar tidak gagal paham dalam bersosialmedia. Menyalahgunakan sosial media akan berurusan dengan hukum.
Perseteruan antara Nikita Mirzani dengan Najwa Shihab, pesulap merah dengan Gus Samsudin sungguh menyita perhatian netizen. Asik untuk ditonton tapi belum tentu baik bagi generasi tertentu.
Pengacara terkenal Razman Nasution dengan Denise Chariesta sangat mewarnai facebook dan chanel Youtube mereka yang tak terhindarkan terpaksa berurusan dengan hukum. Bahkan Iqlima yang berparas cantik menjadi omongan publik saat berseteru dengan pengacara terkenal tersebut.
Masih banyak pegiat medsos yang bisa diperbincangkan agar bisa dijadikan bahan pelajaran mana yang layak ditiru dan mana yang harus disingkirkan. Kesadaran sangat diperlukan agar medsos digunakan untuk kebaikan umat manusia. Lebih baik mengupload karya-karya yang bermanfaat dan bukan sekedar numpang tenar.
Pengacara sukses dan terkenal berdarah asli Batak bang Hotman Paris Hutapea kelihatannya lebih banyak mempertontonkan kebolehannya dalam menangani kasus. Menolong orang yang lemah dan terkadang ia rela membantu tanpa dibayar sepeserpun. Mungkin ada terlihat sikap arogansinya seperti gaya bicara atau kemewahannya tapi masih bisa diterima oleh netizen.
Alangkah lebih baik jika kita mendidik generasi muda dengan mempublikasikan karya-karya mereka baik ilmiah maupun seni yang dapat berguna bagi masa depan mereka, seperti anak sekolah yang menemukan khasiat akar bajakah untuk kesehatan.
Jangan menyalahgunakan medsos dengan membuat konten-konten yang melanggar aturan kesukuan, adat dan agama. Rasanya tak perlu mencaci-maki orang lain melalui medsos karena dapat mengganggu ketenangan orang lain. Etika berkomunikasi sangat perlu dijunjung tinggi.
Lebih baik berliterasi menulis online mencipta karya yang mungkin bermanfaat bagi orang lain daripada membuang energi yang tak berfaedah.
Dalam menyebar informasi harus selektif jangan sampai seperti senjata makan tuan. Ingat keluarga adalah hal yang lebih penting, jangan karena bermedsos ria malah waktu untuk keluarga terabaikan. Bijaksanalah bermedia sosial bukan sekedar menyenangkan.
Tinggalkan Balasan