Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Rasulullah

Oleh: Moh. Zainuri, S.Pd.I.
(Pengasuh PP.Manaarul Huda Kota Mojokerto)

CAPTWAPRI.ID-Pendidikan anak adalah salah satu aspek penting dalam Islam yang menjadi tanggung jawab utama orang tua. Rasulullah SAW memberikan contoh teladan dalam mendidik anak dengan penuh kasih sayang, hikmah, dan pendekatan yang sesuai dengan fitrah mereka. Mendidik anak sesuai tuntunan Rasulullah SAW tidak hanya akan membentuk karakter yang baik, tetapi juga memastikan mereka tumbuh menjadi individu yang taat kepada Allah dan berakhlak mulia.

Berikut ini hal-hal pokok yang perlu ditanamkan pada anak sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW:

1. Menanamkan Tauhid Sejak Dini
Hal pertama yang harus diajarkan kepada anak adalah tauhid, yaitu mengenal Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang disembah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.’” (QS. Luqman: 13)

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya mengajarkan tauhid kepada anak sejak kecil. Beliau bersabda:

مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ

“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan salat ketika mereka berusia tujuh tahun.” (HR. Abu Dawud)

Dengan mengajarkan tauhid, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki fondasi iman yang kokoh dan tidak mudah terpengaruh oleh nilai-nilai yang bertentangan dengan Islam.

2. Memberikan Kasih Sayang dan Perhatian

Rasulullah SAW adalah sosok yang penuh kasih sayang, terutama kepada anak-anak. Dalam Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim, diceritakan bagaimana Rasulullah mencium cucunya, Hasan bin Ali. Ketika ada seorang sahabat yang berkata bahwa ia tidak pernah mencium anaknya, Rasulullah menjawab:

مَنْ لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ
“Barang siapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Pemberian kasih sayang tidak hanya berupa perhatian fisik, tetapi juga dalam bentuk dukungan emosional. Rasulullah selalu mendengarkan anak-anak, memahami kebutuhan mereka, dan tidak pernah bersikap kasar.

3. Mendidik dengan Keteladanan
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan teladan yang baik. Rasulullah SAW adalah contoh terbaik bagi umatnya. Allah SWT berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Misalnya, jika orang tua ingin anaknya rajin salat, maka mereka harus menjadi contoh dengan melaksanakan salat tepat waktu. Keteladanan ini akan lebih efektif dibandingkan sekadar memberikan nasihat.

4. Mengajarkan Akhlak Mulia
Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya akhlak mulia. Beliau bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)

Mengajarkan anak tentang kejujuran, kesabaran, dan tanggung jawab adalah bagian dari pendidikan akhlak. Orang tua dapat menggunakan kisah-kisah Nabi dan sahabat untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai ini.

5. Memberikan Pendidikan Secara Bertahap
Rasulullah SAW memahami bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyerap ilmu. Oleh karena itu, pendidikan harus diberikan secara bertahap sesuai usia dan kapasitas anak. Dalam sebuah Hadis disebutkan:

مَا كَانَ الرِّفْقُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَمَا نُزِعَ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ
“Tidaklah kelembutan ada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya, dan tidaklah kelembutan dicabut dari sesuatu melainkan ia akan memperburuknya.” (HR. Muslim)

Pendekatan yang lembut dan sabar akan membuat anak lebih mudah menerima nasihat dan arahan.

6. Menghargai Kepribadian Anak
Setiap anak memiliki karakteristik unik. Rasulullah SAW mengajarkan untuk menghargai perbedaan ini dan tidak membandingkan satu anak dengan anak lainnya. Dalam sebuah Hadis disebutkan bahwa Rasulullah sering bercanda dan bermain dengan anak-anak untuk memahami mereka lebih baik.

7. Menghindari Kekerasan
Islam melarang segala bentuk kekerasan dalam mendidik anak. Allah SWT berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
“Dan janganlah kamu mendekati perbuatan keji, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.” (QS. Al-An’am: 151)

Rasulullah SAW tidak pernah memukul anak-anak, melainkan mendidik mereka dengan kelembutan dan nasihat yang penuh hikmah.

Mendidik anak sesuai tuntunan Rasulullah SAW membutuhkan kesabaran, kasih sayang, dan kebijaksanaan. Prinsip-prinsip seperti menanamkan tauhid, memberikan teladan, mengajarkan akhlak mulia, dan mendidik secara bertahap merupakan langkah-langkah yang dapat diterapkan oleh setiap orang tua Muslim. Dengan menjalankan ajaran ini, diharapkan anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.

Semoga Allah memudahkan kita dalam mendidik anak-anak sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan menjadikan mereka penerus umat yang shaleh dan shalehah. Aamiin.