Terbuat dari Talas, Hidangan dan Camilan Khas Kota Pontianak Jadi Semakin Unik dan Istimewa
Oleh : Arum Abygail
Masih seputar kuliner khas Kota Pontianak, yang merupakan kuliner hasil dari percampuran dan asimilasi keanekaragaman etnisnya. Menurut data Pemerintah Kota Pontianak, etnis Melayu, Dayak dan Tionghoa adalah penduduk mayoritas di Pontianak. Oleh karena itulah, baik dari makanan hingga jajanan, sangat kental cita rasa dari percampuran ketiga etnis tersebut. Makanan dan jajanan itu di antaranya banyak menggunakan talas atau keladi sebagai bahan baku utamanya. Orang Jawa biasanya menyebutnya dengan nama kimpul, nah talas atau keladi yang dipergunakan bukanlah talas liar, akan tetapi talas hasil dari budidaya di perkebunan talas yang ada di Kalimantan Barat.
Beberapa talas yang dibudidayakan, adalah jenis keladi pandan, dengan umbinya berwarna ungu kemerahan. Dan varietas keladi Singkawang, dengan ukuran lebih besar, getahnya lebih sedikit, dan umbu berwarna kekuningan. Baik talas atau keladi pandan dan keladi Singkawang telah lama menjadi bahan baku utama makanan dan sejumlah camilan khas Pontianak. Beberapa di antaranya bahkan dapat dengan mudah kamu eksekusi di dapur sendiri, meskipun hanya berbekal resep-resep dari internet, atau Google. Berhubung pandemi juga sudah usai, berikut adalah makanan dan jajanan serba dari talas khas Pontianak yang wajib kamu coba saat mengunjungi Kota Pontianak.
#1. Stik Talas khas Pontianak
Urutan teratas tentu saja tak lain tak bukan diduduki oleh stik talas, karena jajanan ini selain selalu menjadi oleh-oleh para pelancong dan pendatang yang mudik ke kota asalnya. Stik keladi terbuat dari umbi talas pandan, yang diiris-iris tipis memanjang. Saya sendiri pernah secara langsung menyambangi rumah usaha pembuatan stik keladi ini, yang kebetulan pemilik usahanya adalah teman saya sendiri.
Rasanya gurih, renyah, dibumbui aneka rasa, ada rasa balado, keju, barbeque, jagung, dan original. Bentuknya ada stik talas dengan potongan tebal, atau stick dengan potongan lebih tipis. Inovasi beberapa tahun terakhir belakangan, ada stik keladi yang menyerupai mi, atau mi talas dengan varian rasa yang sama.
#2. “Uyen” talas goreng ebi.
Berikut adalah “uyen” atau bola-bola talas dengan campuran udang atau bisa menggunakan ebi. Makanan camilan peranakan khas Medan dan Pontianak ini, sangat terkenal dan selalu menjadi idola di rumah saya sendiri. Uyen juga menjadi menu gorengan favorit yang selalu dijual di warung-warung kopi, dan lapak-lapak gorengan sepanjang pinggiran di di Jalan Gajah Mada Pontianak. Selain cincangan daging udang, atau ebi, kami juga memasukkan cincangan kasar kacang tanah. Tentu saja agar uyen terasa lebih nikmat dan makin unik dengan adanya butiran-butiran kacang di dalamnya. Jangan lupa siapkan saus cabe rawit cair dengan perasan jeruk limau biar makin sedap.
#3. Hekeng talas
Hekeng adalah makanan khas etnis Tionghoa di Pontianak. Biasanya hekeng terbuat dari daging udang dan babi, tetapi hekeng kali ini terbuat dari talas. Hekeng talas saat ini sudah terbuat dari bahan baku yang halal, karena hanya terbuat dari terigu, talas, udang segar atau udang ebi. Umbi talas inilah yang menghasilkan kombinasi kuliner yang lezat dan bergizi. Kamu bisa membeli hekeng talas di sepanjang pertokoan oleh-oleh khas Pontianak di area Jl Pattimura atau Jl GajahMada Pontianak. Hanya saja bagi seorang muslim, sebaiknya harus bertanya terlebih dulu jenis hekeng yang ditawarkan sebelum membelinya ya.
#4. Kue talam talas ebi
Kue talam talas dengan taburan sambal udang ebi kering, rasanya nikmat, enak, lezat dan ini salah satu kesukaan saya jujur saja. Masyarakat Tionghoa biasa menyebutnya dengan “ou kue”. Meskipun kue ini hampir mirip dengan kue talam ebi, namun talamnya menggunakan umbi talas. Kue talam biasanya cenderung bercita rasa manis, berbeda dengan talam talas yang rasanya lebih gurih dan menggigit, belum lagi taburan sambal dari udang ebi sebagai topping pelengkap semakin menambah kelezatannya.
#5. Choi pan talas.
Chai kue atau choi pan adalah jajanan peranakan yang selalu menarik perhatian semua kalangan, baik itu masyarakat lokal, turis, pelancong, atau pendatang yang baru pertama kali ke kota Pontianak. Choi pan ada yang digoreng atau dikukus. Selain choi pan dengan isi irisan bengkuang, ada choi pan talas yang tak kalah sedap. Kulit choi pan yang lembut, gurih, dengan aroma bawang putih goreng makin legit dengan isian pasta talas yang bercampur cincangan kacang kasar. Jalan-jalan ke Kota Pontianak tidak akan lengkap kalau belum mampir menikmati choi pan talas panas dengan cabe rawit cair di kedai Chai Kue “Ahin” dan berlokasi di Jalan Siam Pontianak.
#6. Kolak talas.
Kolak tidak melulu identik berbahan baku pisang, ubi kayu, ubi rambat, ubi ungu. Sedikit berbeda dengan Pontianak, ada yang namanya kolak talas, yang pembuatannya sama seperti kolak pisang, hanya saja pisangnya berganti talas. Kolak talas juga terbagi menjadi dua jenis, ada yang gurih asin seperti sup atau manis layaknya kolak pisang pada umumnya. Pada kolak talas asin, kuah sup biasanya terbuat dari kaldu tulang ikan asin talang, dan tumisan bawang putih, lalu baru masukkan talas yang telah dipotong-potong.
Kolak talas asin atau sup keladi, selain talas, biasanya di dalamnya ada ikan teri yang sudah digoreng, dan bisa juga dengan memasukkan ikan asin talang goreng khas Pontianak, sebelum air kaldunya mendidih. Sebagai informasi tambahan makanan ini adalah masakan legendaris etnis tionghoa di Pontianak, jadi memang tidak selalu ada di restoran ya.
#7. Sayur keladi khas Pontianak.
Sayur keladi atau sayo’ keladi, adalah masakan khas melayu Pontianak, keladi yang digunakan adalah jenis tanaman talas atau keladi Pangku Anak. Konon talas jenis ini tidak menimbulkan rasa gatal jika diolah menjadi sayuran. Tekstur talas keladi Pangku Anak lebih lunak, empuk dan halus dibandingkan jenis talas lain.
Sayur keladi oleh masyarakat Kota Pontianak juga dinamai sayur keladi asam pedas. Biasanya ibu-ibu masyarakat Melayu suka menambahkan ikan teri medan pada hidangan sayur keladi asam pedas agar semakin lezat dan sedap. Keistimewaan dari sayur keladi adalah, bahwa baru-baru ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, telah menetapkan sayur keladi menjadi salah satu dari delapan warisan budaya tak benda (WBTB) Kota Pontianak. Hal ini tentu saja membuat sayur keladi Pontianak menjadi salah satu pilihan wisata kuliner yang wajib kamu nikmati selagi di Kota Pontianak ya.
Baca Juga :
- Pers Rilis : Kebutuhan Lahirnya Undang Undang Daerah Kepulauan di Indonesia
- Kisah Ibu Penjual Kopi di Rumah Sakit
- Jadi Guru Mah Enak!
- Seollal: Perayaan Imlek yang Berbeda Tradisi di Korea Selatan
Yuk ikuti terus linimasa CAPTWAPRI.ID agar tidak ketinggalan informasi menarik lainnya.
Tinggalkan Balasan