Seperti kita ketahui tentang kisah-kisah Nabi yang tertuang dalam Al Qur’an, dapat menjadi teladan bagi langkah-langkah kita di dunia. Salah satunya adalah kisah tentang Nabi Yunus as vs ikan paus. Nabi Yunus as sebagai Khalifah bagi kaum Ninawa, kita dapat memetik pesan moral tentang kepemimpinan. Karena kita semua adalah pemimpin bagi diri sendiri maupun bagi sekelompok masyarakat ataupun keluarga (Keteguhan). Mari kita simak kisahnya.
Kisah Inspiratif Nabi Yunus Tentang Kepemimpinan
Oleh : Lies Lestari
Kisah Nabi Yunus a.s
Alkisah Nabi Yunus alaihi salam (as) yang hidup di abad ke 8 Masehi, berasal dari Palestina atau disebut Negeri Syam. Allah SWT menugaskan beliau untuk mendakwahi penduduk Ninawa daerah Mosul Irak, agar bertauhid dan menjauhi segala kemungkaran. Tetapi, ternyata usaha Nabi Yunus as selama bertahun-tahun tidak kunjung menyadarkan mereka. Para penduduk Ninawa masih saja mbalelo, enggan untuk menyembah Allah, tetapi tetap menyembah berhala, dan hanya sedikit yang mengikuti ajarannya. Nabi Yunus as memohon petunjuk dari Allah SWT agar memberikan jalan keluarnya.
Hingga akhirnya Allah SWT memberikan petunjukNya kepada Nabi Yunus as, bahwa azab akan turun pada penduduk Ninawa. Maka Nabi Yunus as menyampaikan berita ini kepada mereka, tetapi alih-alih percaya, yang ada mereka hanya mengolok-olok beliau. Hal ini membuat Nabi Yunus merasa marah serta putus asa, sehingga beliau bergegas meninggalkan penduduk Ninawa, tanpa menunggu perintah dari Allah SWT. Tidak lama setelah kepergian Nabi Yunus as, azabpun turun kepada penduduk Ninawa, sehingga mereka bertaubat dan menyembah Allah SWT serta mengakui bahwa Nabi Yunus as adalah utusanNya.
Saat itu, Nabi Yunus as telah dikuasai oleh rasa marah dan kecewa, sehingga tidak menyadari bahwa hasil usahanya dalam berdakwah sedang berproses menuju keberhasilan. Dalam perjalanannya menyeberang lautan, kapal laut yang beliau tumpangi oleng akibat keberatan beban. Keputusan para penumpang kapal itu adalah meminta beliau harus keluar dari kapal dengan menceburkan diri ke laut.
Nabi Yunus as akhirnya mengalah dan menceburkan diri agar penumpang lainnya selamat, tak lama kemudian, seekor ikan paus menelan dirinya. Atas perintah Allah SWT paus tersebut tidak boleh merobek daging dan mematahkan tulang Nabi Yunus as. Allah SWT berkehendak agar Nabi Yunus as dapat mengambil hikmah dari sikapnya yang tidak bersabar ketika berdakwah.
Ketika dalam perut ikan Paus, Nabi Yunus as terus berdoa memohon ampunan dan perlindunganNya. Mengenai berapa lama beliau berada dalam perut ikan paus belum ada dalil yang pasti. Hingga pada suatu hari, ikan paus memuntahkan beliau kesebuah daratan dalam keadaan sakit. Seperti yang dikatakan Qur’an dalam surat Ash-Shaaffaat :145-146, “Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.– Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.” Setelah kejadian itu, Allah SWT meminta Nabi Yunus as untuk kembali kepada kaum Ninawa agar menerima taubat mereka dan hidup bersama.
Khalifah (Kepemimpinan)
Dalam konsep Islam, manusia adalah khalifah dimuka bumi, seperti yang tertulis dalam Al qur’an beberapa ayat, dan salah satunya adalah surah Al-An-am ayat 165, yang artinya:
“Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Khalifah adalah pengganti atau penerus di muka bumi atau dapat juga sebagai pemimpin, baik kepemimpinan secara keduniawian maupun dari segi agama. Menarik garis dari kisah ini, menandakan bahwa ketika kita menerima amanah sebagai pemimpin, kesabaran menjadi prioritas dalam membimbing dan mengarahkan anggotanya. Kepemimpinan seorang kepala rumah tangga, seorang ibu atau guru dan segala profesi, pastinya punya tujuan yang akan diraih di dalam kelompoknya. Tentunya, sebuah tujuan juga harus menyesuaikan kemampuan setiap individu anggotanya.
Ketika kita memaksakan tujuan kita agar tercapai, sementara ada anggota yang perlu waktu cukup lama untuk bisa paham tentang tujuan kita, maka kesabaran menjadi prioritas, serta bimbingan yang sifatnya intens atau sering. Kepemimpinan tidak dapat mengabaikan sikap optimisme, karena sikap ini bisa memberikan motivasi bagi anggotanya. Jangan lupa pula untuk yang satu ini, yaitu berdoa, yang merupakan nyawa dalam sebuah kepemimpinan. Agar menemukan jalan keluar setiap tantangan untuk mencapai tujuan hidup kita.
Pesan Moral
Kisah Nabi Yunus membuka mata hati dan pikiran kita, bahwa meletakkan kesabaran hati ketika cobaan mendera, sikap kita memprioritaskan optimisme atas pertolongan Allah SWT. Karenanya, ketika kesabaran kita hilang, muncullah rasa putus asa, yang adalah sumber kegagalan dalam mencapai tujuan. Selain itu, doa merupakan senjata ampuh untuk menurunkan tingkat depresi dan stres serta dapat meredam kemarahan.
Kekuatan doa seperti aliran air yang rutin menetesi batu, yang lama-kelamaan batu tersebut terkikis olehnya. Artinya, ketika lantunan doa mengalir terus-menerus, maka sebuah keinginan bisa terijabah pada waktu yang tepat. Seperti kisah Nabi Yunus as yang akhirnya bisa keluar dari perut ikan paus karena doa yang terus berpanjat. Kisah Nabi Yunus as, telah mengajarkan konsekuensi sebuah kemarahan dan pentingnya kesabaran.
Yuk, ikuti linimasa Instagram captwapri untuk informasi menarik lainnya!
Baca juga:
Tinggalkan Balasan