Penerapan pendidikan karakter bagi siswa hal ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, agar kelak menjadi sebuah kebiasaan yang baik ketika siswa tersebut sudah dewasa. Pada masa ini, siswa belum mendapatkan pengaruh negatif dari lingkungan luar, biasanya pengaruh tersebut berasal dari sekolah sehingga orang tua maupun pendidik akan sangat lebih mudah membimbing anak untuk memaksimalkan perkembangannya.
Nilai religius merupakan salah satu dari berbagai nilai karakter yang ada dan dijadikan sebagai sikap yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama, sehingga menghasilkan sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan dapat hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain. Nilai religius ini sangat bermanfaat bagi siswa dalam menghadapi perubahan zaman dan degradasi moral seperti sekarang ini.
Dalam hal ini siswa diharapkan dapat memiliki berperilaku yang baik berdasarkan pada ketentuan agama. Penanaman nilai-nilai religius dapat dilakukan dan dikembangkan melalui tiga model kegiatan yaitu: terintegrasi dalam mata pelajaran, pembiasaan harian di sekolah, dan ekstrakurikuler sekolah. Dimana pelaksanaan dari ketiga model pendidikan karakter tersebut dapat terlihat sebagai berikut:
Penerapan nilai religius melalui integrasi dalam mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti dimana dilakukan dalam kegiatan intrakurikuler yang masuk kedalam pembelajaran. Secara luas nilai religius juga bisa diterapkan oleh mata pelajaran yang lain. Penerapan nilai religius juga bisa dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler dimana kegiatannya dilakukan di luar kegiatan pembelajaran. Dan yang terakhir implementasi nilai religius dapat dilakukan melalui pembiasaan harian siswa di sekolah.
Setiap sekolah pastinya memiliki aturan, dimana salah satunya yaitu pembiasaan harian di sekolah. Pembiasaan harian di sekolah dapat dikatakan sebagai kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh warga sekolah, sehingga kegiatan tersebut lama-lama akan menjadi suatu kebiasaan baik yang tertanam pada siswa.
Sekolah merupakan tempat kedua dari siswa setelah rumah, selain menjadi tempat untuk belajar dari siswa di mana setiap hari terjadi penyampaian pengetahuan dari guru kepada siswa di sisi lain sekolah juga dapat menjadi tempat bagi siswa untuk terus mengembangkan diri dari berbagai bidang.
Adanya penerapan nilai religius di sekolah menuntut kita semua untuk merancang berbagai kegiatan pembiasaan harian sebagai upaya dalam membina nilai religius siswa. Dengan kegiatan ini nantinya dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan hal ini juga akan mempengaruhi pribadi setiap siswa dalam bersikap, dan kepribadian yang langsung berhadapan dengan siswa.
Pembinaan nilai religius kepada siswa di sekolah berarti berbagai upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka pembentukan karakter siswa, dan yang menariknya kegiatan pembiasaan ini melibatkan kepala sekolah, guru dan siswa di sekolah, diharapkan dapat membentuk kepribadian siswa yang baik. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya:
- Kegiatan doa bersama bagi agama budha
Kegiatan ini diperuntukkan bagi siswa beragama Budha selain kegiatan pembelajaran yang dilakukan didalam kelas yang dipandu oleh guru mata pelajaran. Kegiatan ini juga dilakukan di pagi hari sebelum melakukan kegiatan pembelajaran di kelas hanya saja dalam kegiatan pembiasaan ini dipandu oleh salah satu dari siswa yang beragama budha.
- Kegiatan ibadah jumat untuk siswa/i yang beragama Kristen
Kegiatan ini dilakukan di ruangan terpisah dipandu oleh guru bidang studi agama Kristen dan guru-guru yang beragama Kristen. Kegiatan ibadah jumat ini dilakukan secara bersamaan dengan agama yang lain sehingga sikap atau karakter yang diharapkan adalah siswa memiliki nilai religius dan toleransi.
- Kegiatan tadarus Al-Qur’an dan membaca Al-Kitab
Selain kegiatan ibadah Jumat, juga diadakan kegiatan pembiasaan tadarus al quran dan membaca alkitab setiap harinya. Kegiatan Ini dilakukan di awal kegiatan pembelajaran dengan durasi sepuluh menit dan setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan pembiasaan lainnya. Kegiatan ini begitu banyak manfaatnya sehingga mendapatkan respon dari orang tua siswa. Siswa secara bersama-sama membaca kitab sucinya masing-masing, sehingga nilai-nilai religius dapat tumbuh dengan baik di kalangan siswa.
- Kegiatan salat jumat
Kegiatan salat jumat ini dilakukan secara rutin dengan mengundang penceramah dari luar dan dari dalam sekolah itu sendiri. Dimana seluruh siswa yang laki-laki bersama guru laki-laki melakukan salat jumat ini di masjid sekolah.
- Kegiatan salat zuhur berjamaah
Selain menjadi sebuah kewajiban bagi setiap umat muslim, kegiatan ini juga menjadi sebuah pembiasaan harian yang harus dilakukan untuk seluruh siswa baik yang laki-laki maupun yang perempuan. Sekolah memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut.
Penanaman pendidikan karakter terutama nilai religius, harus dilakukan dengan sejak dini melalui kegiatan pembiasaan yang diadakan di sekolah. Melalui kegiatan pembiasaan yang dilakukan secara kontinu dan terjadwal setiap harinya, diharapkan mampu menerapkan pendidikan karakter di lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam menanamkan nilai religius pada siswa, peran guru dan sekolah menjadi penting. Pada masa yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai karakter kebaikan, salah satunya nilai religius yang kelak dapat membentuk kepribadian siswa.
Baca juga:
- Akreditasi PAUD Non Formal, Semudah Tersenyum
- Memaknai Hari Pendidikan dan Media Sosial
- Mengawal Anak Memasuki Pra-Remaja
Ikuti terus lini masa captwapri untuk informasi menarik lainnya!
Tinggalkan Balasan