CAPTWAPRI.ID-Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (LAZIS) Nurul Falah terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui program Gerakan Masyarakat Berdaya (Gamasya) dari zakat produktif, LAZIS Nurul Falah memberikan dampak kepada para mustahik dengan memberikan modal usaha dan pelatihan, pada selasa (27/8).
Salah satu bentuk nyata dari program ini adalah pemberian modal usaha senilai Rp 50 juta kepada beberapa UMKM binaan LAZIS Nurul Falah. Dana tersebut digunakan untuk membantu pengembangan usaha kecil yang dikelola oleh para mustahik yang diantaranya guru ngaji dan dhuafa, sehingga mereka bisa meningkatkan kapasitas produksi, kualitas produk, dan memperluas pasar.
Dalam salah satu sesi pelatihan yang diadakan oleh LAZIS Nurul Falah, Ahmad Ajib Ridlwan, Kepala Program Studi Ekonomi Islam Universitas Negeri Surabaya, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pengembangan usaha. “Kita tidak boleh malu dengan apa yang kita jual, makanya bisa dimanfaatkan teknologi untuk upload story Whatsapp,” ujarnya.
Pelatihan yang diberikan oleh LAZIS Nurul Falah tidak hanya berfokus pada aspek teknis kewirausahaan, tetapi juga membentuk rasa kepedulian sosial di kalangan para peserta.
“Jangan takut untuk meraih hal yang lebih besar, jangan takut berbagi, InshaAllah dengan kita membantu sesama pasti Allah SWT akan membantu kita,” imbuhnya.
Dalam Islam, kita juga dianjurkan saling tolong-menolong dalam kebaikan. Sedikit banyak harta yang disedekahkan dengan niat ikhlas, Allah SWT akan memberikan pahala yang berlipat. Harta yang disedekahkan tersebut akan membantu saudara kita yang membutuhkan.
Ustaz Yan Putra Timur, S.E, M.SEI, Tim pendamping UMKM LAZIS Nurul Falah sekaligus dosen Universitas Negeri Surabaya, Menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan dalam dunia bisnis. Memiliki pandangan dalam meningkatkan pengetahuan secara berkelanjutan, dengan begitu dapat merencanakan tujuan bisnis, hingga usaha yang dijalankan dapat terus mengalami inovasi dan beradaptasi.
Semakin bertambah tahun, memerlukan keahlian dalam melihat peluang. Dalam hal ini LAZIS Nurul Falah bersama FEB Universitas Negeri Surabaya akan melakukan pendampingan secara intensif pada UMKM binaan.
Rosa Prafitri Juniarti, dosen Universitas Negeri Surabaya lainnya, yang menjadi pemateri dalam pelatihan ini, memberikan insight tentang bagaimana produk dapat dinilai oleh banyak orang dan menjadi pembeda di pasar.
“Dengan unik dan menarik pada produk itu akan menjadi salah satu faktor meningkatnya pertumbuhan UMKM,” jelasnya. Prafitri menambahkan bahwa keunikan dan daya tarik produk adalah faktor kunci dalam menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan.
Program pemberdayaan UMKM melalui zakat produktif ini diharapkan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi para mustahik. Dengan modal usaha dan pelatihan yang diberikan, para mustahik diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan taraf hidup mereka, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian lokal.
LAZIS Nurul Falah terus berupaya untuk memperluas jangkauan program pemberdayaan ini dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan pelatihan yang lebih komprehensif. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat menjadi model pemberdayaan UMKM yang sukses dan dapat diterapkan di berbagai daerah lainnya.
Program Gerakan Masyarakat Berdaya dari LAZIS Nurul Falah menunjukkan bahwa zakat tidak hanya bisa digunakan untuk konsumsi, tetapi juga untuk pemberdayaan ekonomi. Dengan demikian, zakat bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan ekonomi di masyarakat. (eko)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.
Tinggalkan Balasan