Ketika Nyawa Tak Lagi Berharga

Akhir-akhir ini Indonesia kembali digemparkan dengan nyawa yang melayang akibat pembunuhan. Seakan-akan nyawa itu kini tak lagi berharga. Berbagai macam penyebab ikut andil sehingga nyawa itu kini tak lagi dihargai. Ada yang melakukan perencanaan ada pula yang tak direncanakan. Penyebab hal tersebut bisa dikarenakan sosio-emosional, terhimpit ekonomi, tergila-gila pada kekayaan dan lain sebagainya.

Padahal dalam Q.S Al-Isra’ ayat 33 yang artinya,

“Janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang benar. Siapa yang dibunuh secara teraniaya, sungguh Kami telah memberi kekuasaan kepada walinya. Akan tetapi, janganlah dia (walinya itu) melampaui batas dalam pembunuhan (kisas). Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat pertolongan.”

Ayat tersebut mengindikasikan bahwa dilarang mengambil nyawa seseorang tanpa ada alasan yang benar. Sedangkan kebanyakan kasus pembunuhan di Indonesia alasannya tidak dibenarkan.

Seseorang yang sakit hati sebab pasangan selingkuh, difitnah atau perundungan seringkali menyebabkan seseorang tak dapat mengontrol emosi hingga ia rela dihukum dan dipenjara. Bahkan kini tidak hanya pada orang dewasa. Akibat tergiur uang yang banyak lewat medsos, dua remaja di Makasar rela menculik anak kecil dan membunuhnya dengan sadis.

Mirisnya lagi, yang saat ini hangat diperbincangkan yaitu korban dibunuh sebab percaya kepada orang yang mengaku dapat menggandakan uang. Korbannya pun tidak hanya satu, namun beberapa. Apa yang salah dengan semua ini? Mengapa mereka semua melakukan hal ini? Semurah itukah harga nyawa ini?

Mari kita belajar berpikir bijak dan poitif. Nyawa sangatlah berharga, kita semua punya keluarga, yang tentunya siapapun menyayangi keluarganya, setidaknya ingat pada keluarga sendiri. Bagaimana perasaan keluarga yang ditinggalkan? Bagaimana jika itu terjadi pada keluarga sendiri?

Kontrollah emosi, belajar dan latih kesabaran, asah dalam kehidupan demi mencapai buah kesabaran itu sendiri. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan imam Bukhori yang artinya,

“Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.” (HR Bukhari No 1469) (*).

Dalam kitab wasiyatul musthofa juga menjelaskan:

Artinya’’Wahai ‘Ali, orang yang berakal itu mempunyai 3 tanda, yaitu menjadikan dunia sebagai sarana menuju akhirat, menahan sikap kasar, dan sabar atas segala macam kesulitan.

Hadist Rosulullah SAW. diatas menganjurkan kita untuk bersabar atas segala yang menimpa dalam kehidupan kita. Artinya apapun yang terjadi dengan keadaan kita itu adalah ujian dari Allah kepada kita, dan kita wajib bersabar. Bukan sebaliknya, sebagai manusia yang memiliki akal kita dilarang mengeluh apalagi membunuh.

Bersyukur salah satu hal yang nikmatnya luar biasa. Bersyukur dengan apa yang dimiliki, mendatangkan nikmatnya tersendiri, tanpa memikirkan hal duniawi yang menyesakkan dada sendiri. Mari kita pandang orang lain dengan kacamata positif, jika orang-orang yang kita pandang jauh berada diatas kita jangan buat dirimu merasa buruk, jadikan mereka motivator dan pembangkit kita untuk maju ke depan. Jika orang-orang yang kita pandang jauh berada dibawah kita, jangan olok-olok mereka, bersyukurlah bahwa kita tidak seperti mereka.

Setiap orang memiliki masalahnya masing-masing. Saya tidak akan mampu dengan masalahmu, dan kamu tidak akan mampu dengan masalahku. Allah memberi ujian sesuai kadar kemampuan mahkluknya. Jangan pernah merasa berada di fase paling bawah, dan jangan pernah merasa berada di fase paling atas.

Berpikirlah secara logika, jika seseorang dapat menggandakan uang untuk menjadikanmu kaya, mengapa mereka harus menggandakan uangmu. Bukankah seharusnya mereka menggandakan uangnya sendiri agar menjadi kaya, bukan menjadi kaya sebab uangmu.

Mari ubah mindset kita dengan berpikir jernih luas dan dalam seperti motto captwapri ini. Mindset yang positif akan melahirkan tindakan yang positif pula, tindakan yang positif akan membawa kita pada jalan benar, apabila jalan yang benar telah kita laksanakan bahagia dunia akhirat ada dalam dekapan.

(*)https://www.detik.com/hikmah/doa-dan-hadits/d-6343393/5-hadits-tentang-sabar-yang-perlu-diteladani-semua-muslim diakses Rabu, 26 Januari 2023 jam 13.00 PM.

 

Baca Juga :

kuti lini masa CAPTWAPRI.ID agar tidak ketinggalan informasi selanjutnya.