Menekuni Sebuah Pekerjaan di Luar Ijazah yang Dimiliki

Setahun yang lalu saya menghadiri undangan perkawinan emas salah seorang kerabat. Dulu, dia bekerja di kantor pemerintah yang pada saat itu bernama BKKBN, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Hari itu acara dimulai dengan sambutan tuan rumah secara singkat, berdoa lalu beramah-tamah sambil menikmati hidangan yang tersedia. Selain keluarga, para saudara dan tetangga dekat, teman-teman lama juga diundang.

Ada satu kejutan yang membuat kami para hadirin terperangah saat mendengarkan sambutan si tuan rumah. Dia mengatakan bahwa kerja di kantor bkkbn bukanlah cita-citanya. Namun hingga detik-detik masa purna justru menjadi pimpinan di kantor tersebut. Kami kaget dan hampir tak percaya, ternyata kerabatku itu lulusan teknik mesin, tapi mampu bekerja di luar bidang yang pernah dipelajarinya.

Satu lagi yang berhasil membuatku berdecak kagum adalah ketika bertemu dengan teman lama yang telah sukses di tanah rantau. Kehidupan yang keras di kampung semasa kecil terbukti telah menempanya menjadi pribadi yang kuat, tahan banting dan tak mudah menyerah pada keadaan. Kerja kerasnya mengantarkan dia berada dalam pusaran orang-orang sukses meski tanpa mengantongi ijazah keren seperti orang-orang sukses lainnya.

Saya lalu ingat yang pernah saya baca di media sosial, seorang teman menulis bahwa ijazah hasil belajar sekian tahun tak berguna. Masih kata dia, ijazah hanya tulisan tapi akan kalah dengan pengalaman. Usai membaca, lama aku tercenung. Sesempit itukah arti sebuah ijazah baginya yang pernah memproklamirkan diri sebagai orang sukses karena pengalaman bukan karena ijazah? Semudah itukah ijazah dikalahkan?

Oke, baiklah. Siapapun boleh berpendapat demikian karena masing-masing memandangnya dengan kacamata yang berbeda. Sebelum menulis, temanku tentu sudah memikirkan dampak tulisannya. Perkara setuju atau tidak yang jelas buah pikirannya telah tersalurkan, telah diungkapkan lewat tulisan. Mungkin dia setuju dengan pendapat seorang tokoh bahwa ijazah hanya sebagai tanda seseorang pernah sekolah.

Ada beberapa yang sependapat dengan teman tersebut, tapi yang tidak setuju dengan pernyataan itu juga tidak sedikit. Dengan segala argumentasi mereka, kebanyakan menyatakan ijazah sangat penting. Bagaimana untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi kalau tidak punya ijazah? Tidak mungkin masuk dengan cara nyelonong ‘kan? Ada pula yang merasa memiliki ijazah sama juga memiliki modal yaitu modal untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan ijazahnya.

Keberhasilan hidup dan kesuksesan seseorang memang tidak selalu ditentukan oleh ijazah atau setinggi apa orang itu menuntut ilmu. Namun kenyataannya ijazah tetaplah sesuatu yang bernilai dan cara mendapatkannya pun jelas tidak gampang. Ada tetesan keringat orang tua, banting tulang seorang bapak, cucuran air mata ibu di setiap doa malamnya dan ada perjuangan yang luar biasa berat bagi si empunya ijazah itu sendiri.

Di dunia pekerjaan saat ini kadang kita temukan suatu pekerjaan yang ditekuni oleh orang yang bukan ahli di bidangnya. Namun secara bersamaan, selain bekerja dibarengi pula dengan mengasah ketrampilan sehingga memiliki skill yang mumpuni. Pekerjaan jenis ini bisa karena ijazah yang tidak sesuai atau karena panggilan jiwa atau bahkan bisa jadi karena terpaksa.

Sering pula kita jumpai ada beberapa jenis pekerjaan yang ternyata bisa dikerjakan sambil belajar hal-hal baru. Bermodalkan kesungguhan dan tekad ingin maju, tidak terlalu salah bila ditekuni dengan serius dan bertanggung jawab. Ini biasanya jika pekerjaan yang dimaksud tidak terlalu membutuhkan keahlian khusus.

Sebaliknya, untuk jenis pekerjaan yang lebih formal memang dibutuhkan orang-orang profesional yaitu orang-orang yang benar-benar memiliki keahlian di bidang masing-masing. Jika tidak, hasil akhir dari suatu pekerjaan sudah pasti tidak sesuai harapan. Oleh karena itu, demi mencetak tenaga-tenaga ahli di bidangnya, dibukalah beberapa jurusan dalam pendidikan formal yang disesuaikan dengan bakat, minat dan kemampuan.

Diakui atau tidak, tenaga profesional bisa didapat dari jenjang pendidikan formal maupun otodidak. Misalnya, seorang perias pengantin terkenal yang dulunya tidak pernah belajar khusus tentang merias. Dia belajar secara otodidak dari keluarganya secara turun temurun hingga benar-benar menguasai sampai level mahir alias profesional. Keahliannya tak diragukan oleh masyarakat pengguna jasanya.

Seperti cerita di atas, kerabatku yang berijazah teknik mesin ternyata mampu bekerja di kantor bkkbn, cukup jauh dari bayangan. Untuk saat ini mungkin tidak ada yang seperti itu mengingat kerabatku sudah pensiun berarti itu terjadi beberapa puluh tahun silam. Pada waktu itu para tenaga profesional memang belum  sebanyak sekarang.

Demikian juga dengan teman lamaku yang kini bekerja di bidang kontraktor bangunan. Dia sudah mahir dengan gambar meski bukan arsitek. Dia juga mampu menghitung, bangunan dengan luas sekian akan butuh material sejumlah sekian. Semua ini karena pengalaman bertahun-tahun yang ia dapat sehingga membuatnya lebih profesional dari para sarjana yang baru lulus. Salah satu kunci suksesnya adalah selalu mempelajari hal-hal baru yang berkaitan erat dengan bidang kerjanya.

Jika kita mau sedikit membuka mata, ada banyak ragam pekerjaan di sekitar kita yang mampu dikerjakan seseorang lebih dari satu macam pekerjaan. Kita ambil contoh: seorang pekerja di kantor pemerintah yang merangkap sebagai seniman kondang; guru yang juga ahli kecantikan; praktisi kesehatan yang sekaligus menjadi pedagang; pengusaha yang lebih terkenal sebagai pemusik dan lain sebagainya.

Punya ijazah bukanlah segalanya. Kemauan kuat, ketekunan dan kemampuan dalam diri yang diapresiasi secara positif akan membuahkan sesuatu yang positif pula. Sah-sah saja kita menekuni suatu pekerjaan tanpa harus terpaku ijazah apa yang kita punya atau kita punya ijazah maupun tidak. Bukan berarti tak menghargai selembar ijazah. Bagaimanapun ijazah memang perlu dan tetap dibutuhkan demi menunjukkan profesionalitas kita dalam sebuah pekerjaan.

Yuk, ikuti lini masa Instagram captwapri untuk mendapatkan informasi terbaru lainnya!

Baca juga: