Menulis dan Manfaat yang Tidak Hanya Sebatas Merangkai Aksara

Manusia telah menulis sejak  zaman dahulu kala, dan telah menjadi manifestasi fisik dari bahasa lisan, mulanya hanya sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam perdagangan oleh Bangsa Sumeria (3.500-3000 SM). Pada masa itulah penduduk Mesopotamia telah melakukan kegiatan tulis-menulis sebagai alat komunikasi perdagangan jarak jauh. Faktanya adalah, ternyata manusia di masa lalu telah menulis sebagai cara untuk mempermudah kegiatan tukar-menukar barang, dan memajukan peradaban manusia.

Baik peradaban kuno, dan modern seperti sekarang ini, menulis telah menjadi “trend” yang disenangi oleh masyarakat kita. Terutama di era dengan teknologi canggih seperti hari ini, ketika manusia dapat begitu mudahnya mengakses semua informasi hanya dengan ketukan jari. Seketika itulah media dan sarana tulis-menulis digital bermunculan, sekaligus pertanda bahwa manusia telah memulai adanya era baru dalam dunia menulis.

Apa Itu Menulis?

Sebenarnya apa itu menulis? Ternyata menulis bukan cuma kegiatan menulis biasa, meskipun sejak di bangku Taman Kanak-kanak kita telah mengenal yang namanya aksara. Menulis terdengar seolah mudah, seperti manusia yang berceloteh, dan bercerita. Di dalam artikel tulisan tersebut kita dapat membicarakan perihal yang umum, ringan, sampai pada yang rumit. Namun, menulis juga ada aturan, penulisan harus secara runut dan rapi. Suatu kegiatan dimana penulis menuangkan pikirannya dalam bentuk karya tulis, dan menyampaikan tujuannya kepada para pembaca.

Menulis merupakan proses dalam menciptakan catatan, memberikan suatu informasi, atau sebuah kisah cerita dengan aksara. Menurut Mba Mona Atalina, seorang trainer menulis di kelas berkarya, yang baru-baru ini saya ikuti. Menulis itu selalu berawal dari semua perasaan, baik berupa keresahan, kesedihan, dan kecintaan.

Menulis tidak selalu hanya menceritakan isi hati saja. Tetapi justru semua yang berawal dari pengalaman pribadi tersebut, dapat menjadi penguat dalam proses menulis itu sendiri. Pengalaman itu akhirnya menjadi sebuah data valid yang mampu menguatkan isi dari sebuah artikel yang sedang kita tulis. Selain itu ketika menuangkan sebuah gagasan menjadi sebuah artikel tulisan, pergunakanlah kaidah dan aturan menulis yang benar, yaitu sesuai dengan EYD, KBBI dan PUEBI.

Tujuan dan Manfaat Menulis yang Belum Semua Orang Ketahui

Masih banyak orang yang beranggapan kalau menulis itu hanyalah sesi “curhat”. Padahal banyak sekali manfaat menulis yang belum diketahui oleh masyarakat kita. Menulis erat kaitannya dengan kreatifitas, dan tidak semata-mata hanya menceritakan pengalaman diri sendiri. Menulis bertujuan positif, dengan maksud untuk menyampaikan ide, pendapat, atau gagasan mengenai isu-isu yang sedang terjadi.

Dengan menulis, si penulis berkeinginan untuk merubah hal-hal yang tidak seharusnya. Baik itu sebuah kebiasaan yang sudah salah kaprah, atau cara pandang terhadap suatu kejadian. Baik itu berupa fenomena, atau permasalahan yang faktanya hanya mitos belaka. Menulis juga merangsang untuk berpikir, dan mencari informasi. Selain itu penulis dapat memberikan motivasi, dan sekaligus menghibur para pembacanya. Tema dalam penulisan tersebut pun setidaknya relevan dengan apa yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat.

Manfaat menulis bukan sekedar menuangkan pikiran, ke dalam media tulisan dengan merangkai banyak aksara. Bukan hanya memberikan manfaat positif bagi para pembacanya, melainkan juga si penulisnya. Dengan menulis, banyak ide-ide yang dapat tertuang, tidak mengendap di alam bawah sadar saja. Orang yang menyukai kegiatan menulis juga cenderung bersikap objektif terhadap orang lain.

Menulis membantu dalam memecahkan masalah baik masalah diri sendiri, atau orang lain. Dari sudut pandang materi, menulis adalah kegiatan sampingan yang dapat menjadi sumber penghasilan tambahan berkat kemampuan dalam menulis. Sementara bila kita lihat dari sudut pandang non materi, menulis memberikan kepuasan bathin setelah berhasil menuangkan banyak ide-ide positif, gagasan, dan memberikan informasi kepada pembaca.

Selain itu menulis adalah salah satu cara untuk mengekpresikan diri sekaligus sebagai terapi. Menulis ternyata memiliki banyak manfaat untuk kesehatan emosional. Alasannya adalah ternyata dengan menulis dapat membantu otak mengelola emosi seseorang. Emosi tidak hanya dalam bentuk amarah saja, tetapi emosi berupa kesedihan, dan kebahagiaan. Menulis dengan menceritakan apa yang sedang kita rasakan, dapat memberikan rasa lega, dan baik untuk kesehatan jiwa.

Berbicara mengenai kesehatan jiwa, atau yang saat ini dikenal dengan kesehatan mental. Menulis telah terbukti dapat menjaga, dan memperbaiki kesehatan mental manusia. Menulis terbukti mampu menurunkan tingkat stress yang sedang melanda seseorang. Efektif memberikan ketenangan, dapat mengobati luka bathin, dan trauma yang pernah terjadi dalam hidup si penulis, atau si pembaca.

Masa pandemi Covid-19 kemarin, telah menyumbang banyak konflik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Menurut Darnati, Sugiarto, &Sunarko (2018), menulis secara ekspresif adalah intervensi berbentuk psikoterapi kognitif yang dapat mengatasi rasa cemas, stress, dan depresi. Mengingat kesehatan mental tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik. Maka menulis dapat menjadi kegiatan sekaligus terapi yang tepat untuk menjaga kesehatan mental.

Menulis juga sebagai upaya dalam meningkatkan daya ingat otak. Menurut Kathy Mitchell (2018), bahwa menulis memiliki dampak therapeutik yang luas. Menulis merupakan latihan yang baik untuk merangsang sel-sel otak, sehingga terbukti mampu meningkatkan daya ingat. Mencegah dari penyakit otak seperti demensia, dan penyakit saraf termasuk Alzheimer. Ternyata begitu banyak manfaat dengan menulis ya?

Menulis pun bisa membuat si penulis menjadi sosok yang terkenal. Banyak penulis yang saat ini meraih popularitas melalui tulisan-tulisan yang menarik, segar, dan menghibur para pembacanya. Popularitas adalah salah satu benefit lain yang bisa didapatkan dengan cara menulis. Begitu banyak manfaat dari menulis, baik untuk kesehatan fisik dan mental. Menulis memberikan manfaat materi, dan ketenaran yang positif. Membuat dirimu lebih bernilai di mata masyarakat sosial.

***

Dengan menulis membuktikan dan menunjukkan kemajuan budaya manusia. Jejak tulis-menulis di masa lalu adalah tolak ukur sudah sejauh mana kemajuan suatu peradaban di masa itu. Telah berabad-abad lamanya, dan sebagai makhluk yang bertransformasi, manusia menulis sebagai salah satu metode komunikasi terbaik hingga hari ini. Menulis untuk mengabadikan jutaan pengalaman bagi generasi yang akan datang.

Mulailah menulis, dan tulislah sesuatu yang menginspirasi pemuda-pemudi di negeri ini. Sebuah tulisan yang memberikan dampak positif bagi generasi muda-mudi di masa depan. Menulislah karena tulisan itu akan abadi, dan jangan lupa menulislah dengan hati yang gembira.