7 Kiat Menulis Buku Bermutu Ala Guru

7 Kiat Menulis Buku Bermutu Ala Guru
Sumber Foto : Pribadi

Dewasa ini para guru banyak menggeluti dunia penulisan tampak dari menjamurnya kelas-kelas penulisan bagi banyak guru di Indonesia, baik yang berbayar maupun gratis. Namun hanya sedikit yang mampu bertahan lama, di antara sekian banyak peserta yang ikut hanya sedikit orang yang mampu dan mau menekuni dunia menulis secara konsisten. Sisanya hanya bersemangat di awal lalu hilang entah kemana.

Guru salah satu profesi yang dekat dengan literasi yang seharusnya membaca dan menulis menjadi kegiatan sehari-hari. Peranan guru sangat sentral dalam peningkatkan budaya literasi di sekolah. Guru bisa membuat berbagai kegiatan yang melibatkan peserta didik atau rekan guru yang berada di lingkungan sekolah, seperti kegiatan menulis buku oleh para guru.

Pertanyaan sederhana apakah buku yang guru tulis dan hasilkan telah memenuhi standar sebagai buku bermutu sehingga kehadirannya mendapatkan tempat tersendiri di hati para pembaca. Telah banyak buku yang terbit, meskipun hanya sedikit yang mampu menumbuhkan minat membaca.

Terdapat beberapa kiat untuk mengukur kualitas buku di antaranya:

  1. Berisi tentang penyampaian informasi

Buku yang kita tulis cukup bermutu bila terdapat berbagai informasi yang dapat memengaruhi pembaca. Informasi yang tersajikan harus detil, konkrit, spesifik, dan akurat. Berbagai informasi tersebut perlu penyajian dengan menggunakan teknik menulis buku yang baik.

  1. Seberapa pentingnya buku kita

Buku yang bermutu biasanya berdampak kepada kita sebagai pembaca melalui beberapa pesan sesuai maksud dan tujuan penulis. Penulisan menggunakan teknik yang baik sehingga menghasilkan buku yang pembaca butuhkan. Selain itu, bukan hanya menyampaikan pesan penulis juga lebih menekankan pentingnya buku agar pembaca bisa memahami tujuan penulisan buku tersebut.

  1. Fokus

Fokus yang dimaksud adalah seorang penulis tidak perlu panjang, cukup sedikit tetapi penulis paham batasan dalam penulisan buku. Hal itu membuat buku tersebut lebih enak, nyaman, dan tidak membosankan. Pemaparan tulisan tidak perlu terlalu luas tanpa memiliki batasan sehingga membuat lelah pembaca.

  1. Konteks

Konteks dalam sebuah penulisan buku adalah bagaimana agar buku yang kita tulis berkaitan dengan permasalahan lain. Untuk membuat tulisan yang efektif penulis perlu melihat secara kontekstual dan meletakan informasi pada perspektif yang tepat. Kejelian penulis untuk menyajikan konteks sangat diperlukan untuk memudahkan pembaca dapat dengan mudah mencerna ide-ide tulisannya.

  1. Cara penyajian

Dalam sebuah penulisan sudah menjadi ketentuan yang mutlak jika tulisan harus menarik jika tidak menarik pastinya pembaca akan malas untuk menyelesaikan keseluruhan isi tulisan. Cover buku dan cara penyajian yang menarik akan membawa pembaca dapat berkenalan dan memahami dengan mudah gagasan yang terdapat dalam tulisan.

  1. Bentuk tulisan

Penulis yang baik harus bisa menuangkan berbagai idenya ke dalam bentuk tulisan yang baik dan benar. Berbagai Informasi dapat tersajikan secara utuh sehingga mampu membuat pembaca lebih memahami tiap-tiap bagian dari tulisan.

  1. Suara tulisan

Suara tulisan itu berkaitan dengan panjang pendeknya pemanfaatan kalimat, agar pembaca mudah menghayati. Penulis sebaiknya dapat menggunakan kalimat efektif, serta penggunaan kata baku dan struktur kalimat yang ringkas dan kokoh. Intinya penulis harus menulis dengan bahasa komunikatif sehingga pembaca mampu menangkap gagasan dari penulis.

Ketujuh syarat diatas merupakan standar yang harus dipenuhi bagi kita dalam proses penulisan buku. Bagi guru yang biasa menulis dan sudah menghasilkan banyak karya. Bagi guru yang baru memulai menulis sebaiknya terus belajar memperbaiki kualitas tulisan kita baik mengikuti pelatihan penulisan, belajar dengan mandiri sehingga buku yang dihasilkan menjadi bermutu.

Penulis adalah Guru PPKn SMP Negeri 42 Jakarta dan CGP Angkatan 8 Jakarta Utara