Sebuah perjalanan mengumpulkan kenangan
Merekam setiap jejak menjadi sebuah cerita
Terangkum dalam perpustakaan rasa
Kumpulkan ceritamu sendiri
Jangan usik perpustakaan milik orang lain
Tak selalu kepedulian berujung ucapan syukur
Ada caci maki bersembunyi dalam selimut
Susun kisahmu sendiri
Jangan usik kisah orang lain
Bahagiakan saja dirimu
Karena tak semua orang bisa kamu bahagiakan
Salami saja rasamu
Jangan sampai jatuh dalam jurang empati
Besok kecewa bisa menyapamu
Cukup bangun perpustakaanmu sendiri
Jangan berharap akan kisah yang lain
Bekas Pena
Dan aku hanya meninggalkan bekas aksara kurangkai melalui kata-kata nan indah
Yang ku tahu semakin banyak aku menulis semakin lega seluruh rasa bergejolak membara
Membakar seluruh emosi hasrat hingga tiada habis kata kurangkai melalui puisi
Sajak; menjadi teman terbaikku untuk bercurah bersama pena dan kertas yang masih bersih mengisahkan perihal kamu seorang
Dan entah; sebanyak apapun aku mengukir sebuah puisi diatas hamparan kertas putih
Sepuas itu seluruh gejolak terluapkan melalui bahasa membisu diantara ribuan bincangan.
Biarkan saja jika kau berperan menjadi tokoh utama dalam skenario kuukirkan disebuah kisah
Biarkan saja jikau kau menganggap, mungkin aku belum mampu mengikhlaskan sebuah nama
Masih melekat erat terbayang dalam pikiran.
Caraku indah melepaskanmu tuk memerankan sebuah kisah yang terjadi.
Kisah Kita
Pernah kutuliskan dulu
Kisah yang begitu dicintai oleh semesta
Cerita terindah yang bernamakan kita
Kisah tentang kita
Dahulu mengenai manisnya pertemuan
Perihnya luka kerinduan
Lalu bahagianya aku bersamamu
Ketika malam yang biasanya sunyi
Menjadi begitu merdu oleh ceritamu
Ketika hujan yang biasanya sendu
Menjadi sesak akan gelak tawa karenamu
Cerita kita yang sudah berkisah hingga seratus halaman
Yang pada suatu hari telah menemukan penutupnya
Cerita kita yang dahulu
Kini
Cerita kita
Menjadi tulisan yang begitu enggan kubaca
Yuk, ikuti linimasa Instagram captwapri untuk informasi menarik lainnya!
Baca juga:
2 Comments