Bagi seorang guru memperingati hari guru merupakan hari yang istimewa, berbagai ucapan dan penghargaan mengalir di momen bahagia tersebut. Banjirnya ucapan selamat hari guru juga bermunculan di media sosial, bahkan tidak sedikit yang mengucapkan secara japri (jalur pribadi). Bagi penulis momentum hari guru ini, sebagai resolusi menata ke depan semakin lebih baik.
Guru merupakan satu dari deret profesi yang penting menetapkan resolusi ke depan. Karena, guru merupakan salah satu faktor penting yang berkaitan dengan mutu pendidikan dan keberhasilan di sekolah, untuk itu resolusi terbaiknya haruslah kembali kepada pribadi dan tentunya harus berdampak bagi siswa.
Sebagai seorang guru tidak salah ketika tahun ini memiliki resolusi untuk memperbaiki cara mengajar. Kita tahu tugas seorang guru menciptakan manusia yang berkualitas, hal ini merupakan tugas berat untuk selalu meningkatkan kwalitas mengajar setiap waktu. Guru perlu meningkatkan aktivitas, kreativitas, kualitas dan profesionalisme untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
Bagaimana sukses mengajar bukanlah hal yang sulit bagi guru karena mengajar merupakan kegiatan sehari-hari, sehingga guru perlu improvisasi model mengajar. Kita masih temukan guru yang sudah nyaman dengan pola mengajarnya yang tidak pernah berubah. Guru adalah profesi yang memerlukan keahlian khusus sehingga tidak semua orang dapat melakukannya, guru juga harus memiliki kemampuan atau kompetensi yang cukup sehingga dapat mengajar dengan baik.
Mengajar tidaklah sekedar mentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi harus berusaha membuat siswa memiliki perubahan secara sikap ke arah yang lebih baik. Mengutip pendapat Tyson & Caroll, mengajar adalah cara dan proses hubungan timbal-balik guru dan siswa secara aktif. Guru penting memiliki kompetensi profesional dan personal, sehingga selain kwalitas mengajar meningkat sekaligus teladan bagi siswa-siswinya.
Dengan keteladanannya, otomatis guru berpeluang membangun kompetensi sosial, yaitu interaksi harmonis dengan anak didik, antar guru, dan lingkungan. Dalam kegiatan belajar-mengajar terus meningkat mutunya melalui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi yang baik. Itulah kompetensi pedagogik yang juga penting guru pahami.
Resolusi berikutnya, guru harus bisa membuat karya, intelektualitas profesi guru menuntut untuk selalu menghasilkan karya. Ide kreatif dan inovatif seorang guru dapat terwujud melalui sebuah karya buku yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Dengan karya tersebut guru dapat berbagi pengalaman dan keterampilan, dengan sendirinya mutu tenaga pendidik akan terdongkrak.
Guru juga bisa menuliskan kembali pengalaman mengajarnya, berbagi praktik baik dalam berbagai bentuk tulisan seperti cerpen, puisi, opini, kolom maupun bentuk karya lainnya. Sehingga dapat dibaca oleh orang lain dan nantinya akan bermanfaat bagi guru yang lainnya. Menjadi guru sukses mengajar dan berkarya merupakan resolusi terbaik bagi seluruh insan pendidik.
Resolusi ke dalam dan ke luar itulah yang semestinya dapat menerjemahkan momentum hari guru ini. Ketika kedua resolusi sederhana ini bisa terwujud, maka dampak pada peserta didik, sekolah, dan masyarakat sangat luar biasa. Penulis meyakini, berangkat dari hal terkecil akan mudah mengaplikasikan dalam aksi nyata, dan itulah perspektif Hari Guru Nasional yang sesungguhnya.
Penulis adalah Guru PPKn SMP Negeri 42 Jakarta dan CGP Angkatan 8 Jakarta Utara
Tinggalkan Balasan