Kemenag RI Raih Penghargaan Opini Terbaik WTP, Kemenag Kota Mojokerto Selenggarakan Apel untuk Mengapresiasi

CAPTWAPRI.ID. Senin, (15/7) Kementerian Agama Kota Mojokerto menggelar Apel Pagi Pegawai ASN di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Mojokerto. Bertindak sebagai pembina apel Kasi Bimas Islam, Bisri Mustofa S.Ag., M.M.

Dalam sambutannya, Kasi Bimas Islam memberikan respon mengenai postingan Kepala Kemenag Kota Mojokerto terkait penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Kementerian Agama dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Opini Laporan Keuangan Kementerian Agama (LKKA) tahun 2023.

Ini merupakan penghargaan yang sangat mengagumkan sekaligus membanggakan. Raihan opini WTP ini merupakan hasil kerja keras, kekompakan, kebersamaan, dan konsistensi dari semua jajaran sebagai wujud dari kesungguhan dalam mengelola keuangan negara dengan baik.

Dengan raihan WTP ini, Kasi Bimas menyampaikan statemen Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag Ali Ramdhani bahwa pelayanan publik Kementerian Agama harus terus dioptimalkan. Apresiasi pihak luar atas perbaikan tata kelola yang sudah berjalan baik tidak boleh membuat Kemenag berpuas diri dalam melayani publik.

Menurut Sekjen Ali Ramdhani, ada empat kriteria yang harus ada dalam pelayanan publik, yaitu: Pertama, bersifat fisik. Artinya revitalisasi bangunan salah satunya berkaitan dengan fisik. Tidak harus mewah, tapi harus bersih, rapih, dan elegan, sehingga masyarakat merasa nyaman berada dalam ruang pelayanan.

Kasi Bimas Islam memberikan instruksi khusus kepada seluruh kepala KUA se-Kota Mojokerto untuk berbenah dan mempercantik KUA-nya masing-masing. Dalam hal ini bisa melibatkan para penyuluh.

Kedua, empati. Artinya cara melayani publik harus penuh kebaikan, dengan wajah yang baik, bukan frontal dan sinis. Cara melayani publik juga harus lincah (agile). Dengan senyuman, sikap sopan, dan kesabaran, masyarakat akan merasa senang dilayani oleh kita.

Ketiga, responsif. Artinya tidak cukup hanya gerak cepat dalam merespons, atau menunggu adanya masalah, tapi juga peka terhadap masalah yang akan muncul. Tidak hanya reaktif, tapi harus proaktif dalam membaca dinamika persoalan yang ada di masyarakat.

Keempat, bertanggung jawab. Tidak cukup dengan bangunan yang bagus, melayani dengan senyum, dan bekerja dengan cepat, pelayanan kepada publik juga harus penuh tanggung jawab.

Dalam pesannya, Kasi Bimas Islam menyampaikan penghargaan ini menjadi motivasi agar ada peningkatan dalam pelayanan publik. (As’ad)

Editor : Fatatik Maulidiyah

 

*)As’ad Umar,Lc, M.H.I. merupakan penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Kota Mojokerto