Ulas Buku
Judul Buku : 41 Jurus Dahsyat Menulis
Jenis Buku : Non Fiksi
Penulis :Rahmadi,S.Ag, M.Pd.I.
Penerbit :Yayasan Tahmrin Dahlan, Desember 2021
ISBN : 978-623-5631-54-7
Tebal : 101 Halaman
Pengulas Buku : Fataty Maulidiyah
John Naissbit pernah menyampaikan,_” The Most exciting breakthrough of the 21th century will not accur because of technology but because of an expanding concept of what it means to be human”_ (Terobosan paling menarik di abad ke-21 tidak akan terjadi karena teknologi, tetapi karena konsep yang berkembang tentang apa artinya menjadi manusia). Dan untuk menjaga dan melestarikan keotentikan manusia di tengah perkembangan teknologi kecerdasan buatan saat ini , salah satunya adalah dengan menulis.
Buku berjudul 41 Jurus Dahsyat Menulis karangan Rahmadi merupakan salah satu upaya menjaga nilai otentik manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki hati nurani. Ditulis dengan bahasa yang sederhana, lugas, dan mudah dipahami. Menyajikan point-point penting berkaitan dengan motivasi menulis, mengenal berbagai genre, dan teknis mengatasi kendala menulis.
Terdiri atas lima bagian antara lain : Motivasi menulis, Genre tulisan, Problematika dalam menulis, Bonus bagi penulis, dan mengenal program YPTD ( Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan). Buku ini sejatinya merupakan hasil dari tantangan 40 hari menulis tanpa jeda yang diadakan penerbit YPTH .
Hal ini menjadi indikasi bahwa penulis memiliki kemampuan dan konsistensi menulis yang baik. Ada hal-hal menarik dalam buku ini, antara lain adalah penulis seringkali merujuk pada kiprah para Ulama dan Tabi’in yang telah lebih dulu berliterasi. Di antaranya disebutkan tentang Imam Al-Ghazali, Ibnu Rusydi, termasuk Imam Syafi’i.
Sebagaimana diketahui, nama-nama tersebut berliterasi untuk membagikan pemahamannya tentang Al-Qur’an-Hadis, ketauhidan, Fikih, dan lain sebagainya. Sebagai bentuk tanggung jawab moral mereka diberi pemahaman lebih oleh Allah. Rasa-rasanya demikian juga yang harus kita lakukan.Rahmadi yang menyebutnya dengan “Membagikan kenikmatan dan kabar gembira” merupakan perintah dari Allah yang termaktub pada QS. Adh Dhuha 11 : “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu siarkan”.
Membagikan pengetahuan, pengalaman, tips, dan trik menyelesaikan sebuah buku bisa kita temukan dalam buku ini. Sehingga kita bisa termotivasi, dan merasakan bahwa menulis merupakan hal yang mudah. Kendala-kendala yang kerap dialami penulis seperti “Writer Block” dapat diatasi dengan cara menulis setiap hari, mengabarkan lalu menuliskan, membiasakan menulis sebelum tidur, lalu naskah yang terkumpul itu dibukukan.
Menulis di era digital seperti saat ini menjadi tantangan tersendiri. Apalagi terjadi pergeseran selera pembaca dari teks ke penikmat konten-konten berbasis multimedia. Menulis buku merupakan perjuangan tersendiri yang dilakukan seorang penulis, salah satunya Rahmadi, pengajar MAN Insan Cendekia Tanah Laut Kalimantan Selatan.
Tidak hanya bersaing dengan konten-konten sampah yang minir edukasi, menulis buku merupakan upaya menjaga akal yang dianugerahkan Allah swt pada manusia untuk digunakan bertafakur dan bertadabur atas ciptaan-Nya. Sebagaimana yang ada dalam buku ini penulis menyampaikan, menulis hal-hal yang baik dan bermanfaat sebagai cara beramal jariyah.***
*)Fataty Maulidiyah merupakan Guru di MAN 2 Mojokerto, tinggal di Kotamadya Mojokerto
1 Comment