Rakernas Tilawati 2025, Transformasi Pendidikan Al-Qur’an di Era Digital Menuju Indonesia Emas

YOGYAKARTA – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tilawati 2025 resmi dibuka dengan penuh khidmat di Hotel Urban Al Ashri Yogyakarta pada Jumat, 24 Januari 2025. Acara tersebut diawali dengan penyambutan Mahalul Qiyam yang diiringi oleh grup shalawat Pesantren Al Fatih Yogyakarta serta pembacaan doa oleh mualif tilawati Drs. KH Ali Muaffa, M.Ag., menciptakan suasana yang penuh makna.

Rakernas itu dihadiri 85 kepala cabang Tilawati se-Indonesia beserta tamu undangan dari berbagai instansi, termasuk perwakilan kantor Gubernur Yogyakarta, Direktur PAIS Kemenag RI, Kakanwil Kemenag Yogyakarta, MUI Yogyakarta, PWNU, PWMU, Baznas DIY, serta beberapa tokoh masyarakat Yogyakarta.

Santri dewasa dari kalangan ibu-ibu turut memeriahkan acara dengan penampilan kelompok paduan suara yang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Tilawati secara kompak dan khidmat.

Dalam sambutannya, Direktur Eksekutif Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah, Dr. KH Umar Jaeni, M.Pd., menyampaikan kebahagiaannya atas kehadiran para pejuang Al-Qur’an dari seluruh Indonesia. “Semangatnya menggelorakan dakwah Al-Qur’an semakin strategis dalam pengembangannya di Indonesia. Belajar Al-Qur’an sudah membudaya ratusan tahun di tengah-tengah masyarakat Indonesia dan tentunya sudah menggunakan berbagai metode. Tantangan di depan mata salah satunya adalah candu gadget yang semakin marak di anak-anak kita. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi bersama stakeholder pemerintahan untuk bisa terus berkembang dan berjaya dalam pembelajaran Al-Qur’an,” tegasnya.

Pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi Rakernas Tilawati bukan tanpa alasan. Sejarah dakwah luar biasa dari KH Munawir dan KH Achmad Dahlan menjadi inspirasi semangat juang untuk meneruskan dakwah bersama Al-Qur’an. “Terima kasih kami ucapkan untuk semua yang menyukseskan rakernas tahun ini,” tambah KH Umar Jaeni.

Gubernur DIY, yang diwakili oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda DIY Faishol Muslim, S.IP., M.Si., menyampaikan apresiasinya terhadap Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah dalam mengembangkan pendidikan Al-Qur’an metode tilawati yang melahirkan generasi emas masa depan.

Acara pembukaan secara resmi ditandai dengan penabuhan terbang secara serentak oleh Kesra Pemprov Yogyakarta dan diiringi tepuk tangan yang meriah dari para hadirin.

H. Aziz Syafiuddin, S.Sos.I., M.Si., kepala Subdirektorat Pendidikan Diniyah Takmilyah dan Pendidikan Al-Quran Kemenag RI, mengajak metode tilawati untuk membuat aplikasi berbasis digital guna memudahkan anak-anak Indonesia belajar membaca Al-Qur’an. “Karena tantangannya semakin nyata di era serba ada yang bisa menyesatkan. Ini sebuah peluang mudah untuk berkolaborasi dengan Kemenag RI,” tuturnya.

Pada hari kedua, setelah usai shalat malam dan shalat Subuh berjamaah, peserta berbagi pengalaman bersama Ustaz H. Muhammad Jazir Asp, ketua Dewan Masjid Jogokaryan. “Jangan hanya membangun gedung, tapi tegakkan belajar Al-Qur’an dan kemasjidan agar shalatnya juga tertata. Memobilisasi umat untuk shalat berjamaah, aura shalat berjamaah akan memberikan ketentraman pada masing-masing jamaah. Kembali ke Al-Qur’an, kembali ke masjid,” tuturnya penuh semangat.

Rakernas Tilawati berjalan selama tiga hari, dengan rangkaian seminar, diskusi, musyawarah dan bertadabur ilmi di Pesantren Krapyak yogyakarta untuk mentransformasikan pendidikan Al-Qur’an di era digital menuju Indonesia emas. “Semoga melahirkan program yang menarik untuk memberikan pendidikan yang terbaik kepada generasi emas masa depan,” sambut Asisten Direktur Tilawati Ustaz M. Toha Mahsun. (nf/eko)