JAKARTA – Satu hari pelatihan terasa begitu singkat karena antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh para guru MAN 13 Jakarta Selatan. Hal inilah yang terlihat di ruang multimedia MAN 13 Jakarta Selatan dalam Workshop Pelatihan Penulisan Satu Guru Satu Buku pada Sabtu, 1 November 2025.
Eko Prasetyo, pemred MediaGuru, yang didapuk sebagai narasumber mampu menghidupkan suasana dengan materi-materi kepenulisan yang menyenangkan. Para peserta diajak lebih banyak melakukan praktik seperti metode penulisan buku, pengecekan plagiarisme, hingga kiat mencari referensi dalam penyusunan buku.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan MAN 13 Jakarta, antara lain, Waka Sarpras Ita Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Waka Kehumasan Sri Setiti, S.Pd., M.Pd., dan Kepala TU MAN 13 Jakarta Marliana, S.Pd.
Kepala MAN 13 Jakarta Selatan Dra. Yesi Anwar memberikan apresiasi khusus atas terselenggaranya pelatihan tersebut. Pihaknya berharap, para peserta mampu menjawab tantangan program satu guru satu buku.
Sementara itu, Ita Rahmawati, Waka Sarpras yang juga ketua pelaksana kegiatan, menjelaskan bahwa MAN 13 Jakarta Selatan siap memberikan dukungan penuh kepada guru-guru MAN 13 Jakarta Selatan yang karyanya siap diterbitkan.
”Program ini digelar untuk menciptakan madrasah literasi di lingkungan MAN 13 Jakarta Selatan. Harapannya, banyak prestasi yang bisa dituai dari karya para guru yang mengikuti pelatihan ini,” terangnya.
Kendati pelatihan ini hanya dihelat satu hari, antusiasme peserta tidak kendur meskipun menjalani praktik mulai pagi hingga sore. ”Kami banyak diajak untuk berpraktik. Banyak pengalaman baru yang kami peroleh. Semoga saya bisa segera menerbitkan karya, insyaallah,” ucap Tuti, salah satu peserta yang juga guru Bahasa Indonesia.
Eko Prasetyo mengatakan, pelatihan ini memang hanya digelar satu hari, namun pendampingannya akan terus diberikan. ”Sampai para peserta berhasil menerbitkan buku mereka. Jadi, pendampingannya nanti dilakukan secara online dan berkelanjutan,” terang pria berkacamata itu.
Pelatihan ini juga diwarnai kejutan. Salah satu peserta, Gilang Haryadi, M.Ag., guru Ilmu Tafsir, ternyata sudah menyiapkan naskahnya. ”Judulnya Tuhanmu Bukan Tuhanku. Naskah ini lebih ke fisafat dan hasil perenungan saya terhadap dinamika kehidupan sehari-hari,” terangnya. Ia berharap, buku pertama dari kelas pelatihan menulis MAN 13 Jakarta Selatan ini dapat memotivasi rekan-rekannya yang lain untuk mengikuti jejak serupa sebagai penulis. (ep)









Tinggalkan Balasan