SEPERTI EMBUN
Kilaunya terkena sinar mentari pagi
Memancarkan bening kristal
Pagi ini aku memandangmu
Dalam sunyi yang lurus
Adakah
Sebening embun
Setiap hati penghuni jagad ini
Terbius oleh ketamakan
Yang membelenggu nurani
Sedangkan
Ia di sana yang letih
Mengais rezeki
Dari tong- tong sampah
Jalani hari – harinya dalam syukur
Adakah
Bening cahaya itu
Masih memancarkan setitik cahaya
Untuk mereka
Yang tak mampu mengisi perut dalam sehari
Kita sedang berjalan
Dalam gerbong – gerbong kosong
Yang sebentar menghilang
Siapa menghitung hari
Ke mana langkah ini dibawa
Percikan api itu
Semakin meredup
Dalam hati yang pilu
Menyeret langkah
Loang,15 Agustus 2022
RINDUKU MEMBAHANA
Rinduku membahana
Memendam rasa
Yang lama bergejolak
Aku cinta padamu
Indonesia raya
Ada sekelumit mimpi terbersit
Mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk keharuman namamu
Tanah pusaka
Yang teramat kaya
Akan budaya
Negeri impian
Teramat dicintai
Padamu negeri
Aku berbakti
Mengharumkan namamu
Walau setitik
Bakti yang paripurna
Loang, 15 Agustus 2022
SURAT CINTA
Sebait kata tergores
Menyapa lembut nan mesra
Mewakili kata hati terdalam
Melantunkan sebait larah tersimpan
Pada Palung hati tergores
Yang lama memendam
Kelepak sayap
Yang hampir patah
Sunyiku duka
Ku bawahan sepucuk surat cinta
Mengetuk pintu hati
Mungkin masih ada setitik harapan
Mengobati hati yang larah
Terhimpit gelombang zaman
Adakah
Berbalas
Loang,15 Agustus 2022
Tinggalkan Balasan