Di sebuah desa kecil yang tersembunyi di lembah hijau, tinggal dua insan yang tak terpisahkan, Rama dan Sita. Mereka menjadi teladan cinta yang tulus, menjalin hubungan sejak kecil di desa yang damai, di mana alam yang memesona memberi kesaksian akan kisah cinta mereka yang abadi.
Namun, gema kebahagiaan mereka terguncang oleh berita yang mengejutkan: rencana pembangunan jalan tol yang akan menyilangi desa mereka. Kabar ini mengundang kekhawatiran di kalangan penduduk, termasuk Rama dan Sita. Meskipun jalan tol menjanjikan kemajuan, bayangan perpisahan menghantui pikiran mereka.
Cinta
Rama dan Sita, yang telah bersumpah untuk bersama selamanya, terpukul oleh berita tersebut. Mereka sadar bahwa pembangunan jalan tol akan membelah desa mereka, menghancurkan persatuan yang selama ini mereka jaga dengan penuh cinta. Meski kegelisahan melanda, keyakinan pada cinta mereka tetap teguh.
Waktu berjalan tanpa henti, dan pembangunan jalan tol dimulai. Meski ada perlawanan dari beberapa warga desa, namun tak satupun dapat menghentikan proyek tersebut. Rama dan Sita, yang merasa terpukul oleh dampaknya, mulai bersiap menghadapi masa depan yang tak pasti.
Suatu pagi, ketika embun menyentuh dedaunan dan mentari menyapa dari kejauhan, Rama dan Sita bertemu di tepi sungai, tempat di mana mereka sering berbagi cerita dan mengukir kenangan bersama.
“Dunia akan terus berputar, Rama,” kata Sita dengan suara bergetar, air mata mengalir di pipinya. “Tapi hati kita akan tetap bersatu, meski jarak memisahkan kita.”
Rama menatap mata Sita dengan penuh cinta. “Kita mungkin dipisahkan oleh jalan tol ini, tapi cinta kita akan tetap utuh. Aku akan selalu mencintaimu, Sita, di mana pun aku berada.”
Duka
Dengan ciuman terakhir yang penuh makna, Rama dan Sita berpisah. Rama melangkah ke barat, sementara Sita menuju ke timur. Di belakang mereka, desa yang menjadi saksi kisah cinta mereka terhampar, namun kini terbagi oleh jalan tol yang memisahkan jejak mereka.
Meski terpisah oleh waktu dan ruang, cinta mereka tetap abadi. Mereka tahu, di bawah langit yang sama, jiwa mereka akan selalu terhubung dalam cinta yang tak terlupakan.
Pembangunan jalan tol itu berlanjut, dan desa pun berubah. Namun, di balik perubahan tersebut, cerita cinta Rama dan Sita tetap hidup di hati penduduk desa. Jejak cinta mereka yang terpisah oleh jalan tol menjadi simbol kekuatan dan keabadian dalam cinta sejati, sebuah kisah yang akan dikenang dari generasi ke generasi.
Kisah Rama dan Sita mengajarkan bahwa cinta sejati bukanlah tentang memiliki seseorang di samping kita setiap saat, melainkan tentang kekuatan untuk melepaskan dan membiarkan mereka pergi jika itulah yang terbaik bagi mereka. Meskipun jejak mereka terpisah oleh jalan tol yang membelah desa, cinta mereka tetap membara di dalam hati masing-masing, membawa kekuatan dan keabadian yang tak terbatas.
Meskipun terpisah, cinta mereka tetap berkobar di dalam hati masing-masing. Mereka tahu, meskipun badan mereka terpisah oleh jalan tol yang baru, jiwa mereka akan selalu bersatu dalam cinta yang abadi. Begitulah kisah cinta mereka, tentang perpisahan yang membawa kekuatan dan keabadian dalam cinta sejati.
1 Comment