Teman Jiwa
Ketika raga ditinggalkan jiwa
Dia terdiam, senyap seribu bahasa
Sang jiwa terpaku menatap raga
Menyapa tapi tak mendengar
Memegang tapi tak merasa
Berkeliling bingung dengan apa yang terjadi
Karena berada di tempat yang asing dan aneh
Bertanya tapi tak ada yang menjawab
Rapal suci menggema tak membuat hati gundah menjadi tenang
Hingga hadir seorang teman yang kan menenangkan jiwa
Teman setia yang kan menemani kemanapun jiwa berjalan hingga bertemu dengan sang pencipta.
Ayat-ayat yang selalu dibaca dan hafalkan pun berubah menjadi cahaya menerangi setiap langkah jiwa
Menuju taman surga dengan keindahan yang tak terkira
Duhai raga yang masih berselimut jiwa
Masihkah lalai dengan keadaan ini
Dunia hanya satu tempat transit jiwa
Tempat yang penuh tipu muslihat
Tempat yang kan membuat teman jiwa nanti disana tak berdaya
Hidup di dunia hanya sebentar, tak kan terasa jika waktu kan menjelang senja
Bekal apa yang sudah jiwa dan raga kumpulkan selama di dunia
Adakah ibadah, sholat, ngaji, shodaqoh telah ditunaikan?
Atau selama ini malu untuk beribadah.
Adakah didunia merajut baju akherat
Adakah membangun istana di surga
Adakah mencari teman yang kan menemani jiwa ketika sendiri dalam kegelapan
Duhai raga….
Jangan tertipu dengan muslihat dunia
Hingga tiba waktunya jiwa kan meninggalkan raga sendiri… sunyi… senyap
Tak ada waktu lagi tuk menyesali diri
Jiwa kan berjalan menuju kampung hakiki
Bersama teman yang dirajut dengan cinta
Tinggalkan Balasan