Puisi Thomas Krispianus Swalar | Beri Kami Sesuap Nasi

BERI KAMI SESUAP NASI

Beri kami sesuap nasi
Yang teronggok di jas-jas kaum berduit
Ataukah
Engkau terus membiarkan kami
Mati di negeri kami sendiri

Beri kami sesuap nasi
Karena hidup sudah melilit leher
Langkah kami semakin melemah
Tangan kami
Terantai oleh kepentingan yang di atas

Beri kami sesuap nasi
Karena hidup sudah tak ada harapan
Hidup ini
Sudah tergadai
Sebentar lagi
Panggung ini akan ramai
Dan mereka
Bicara tentang kemakmuran

Beri kami sesuap nasi
Karena hidup sudah di gadai
Oleh mereka yang berkelas
Apalah artinya kami
Yang hanya mengais rezeki
Di tong-tong sampah

Beri kami sesuap nasi
Karena istri dan anak kami
Sudah tak ada lagi yang bisa di makan
Biar perut ini bisa terisi

Loang, 02 September 2022

SINAR YANG KIAN REDUP

Aku terus bertanya
Tentang keadilan, kenyamanan, kebebasan, hukum dan kemanusiaan
Saat ini aku bingung
Dari bingung
Aku tambah bingung
Mencermati negeriku tercinta
Ke mana arah yang mesti kami tujuh
Sedangkan kami terus dibuat bingung?

Dengan sisa kekuatan
Aku terus bertanya
Pada langit
Yang setia memayungi bumi
Apakah aku masih boleh menikmati hidup dalam kemerdekaan?

Aku terus bertanya
Kepada setiap senja
Yang setia menemani
Dengan panoramanya yang indah
Akankah hidupku
Seindah panoramamu senja ini.
Aku terus bertanya

Loang, 03 September 2022


KEBEBASAN HATI

Kebebasan hati
Dalam ruang yang paling sunyi
Bertanya tentang apa yang telah diperbuat
Merenung penuh tanya
Yang akan berbuah amal

Hidup adalah jalan
Mencapai kesempurnaan
Yang membebaskan diri
Kosongkan ruang hati
Dari Angkara murka
Dari dendam
Dari iri hati
Dari keegoisan
Dari ketamakan
Dari penindasan
Biarkan ruang hatimu
Terisi dengan cinta

Loang, 03 September 2022

Biografi Thomas Krispianus Swalar, lahir di Puor, 16 Juli 1976 Kini mengabdi di SMAN 1 Nagawutung Kecamatan Nagawutung Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur Jatuh cinta dengan Literasi