Sepak bola Bukan Sekedar Jumlah Gol

Gol pembuka Ronaldo, memang belum mampu membawa kemenangan bagi Portugal. Keberhasilan Kroasia menembus final Piala Dunia, tentu tidak akan terwujud tanpa gocekan bola tengah Luka Modric meski tidak mencetak gol. Namun, peran kedua superstar dinilai mampu memotivasi Timnas Protugal dan Kroasia dalam menghadapi setiap pertandingan, sehingga dari sini mengultuskan bahwa jiwa sepak bola mendahului urusan gol, gol, dan gol.

Bintang lapangan dari pertandingan Tim Nasional (Timnas) Portugal lawan Ghana di Piala Dunia 2022 dipastikan milik Cristiano Ronaldo (CR7). CR7 dianggap paling bersinar saat menyumbang satu gol usai menaklukkan Ghana dengan skor tipis 3-2 di babak penyisihan Grup H. Kemenangan Portugal berlangsung di Stadion 974, Doha, 24 November 2022 malam Waktu Indonesia Barat melalui gol pembuka menit ke-65 dari titik kotak pinalti sang mega bintang berusia 37 tahun.

Empat tahun sebelumnya, pesepak bola Luka Modric berkebangsaan Kroasia berhasil memenangkan penghargaan Ballon D’Or atas kerja kerasnya bersama Real Madrid. Selain, berhasil membantu klub merebut tiga gelar Liga Champions, Luka Modric dan Kroasia berhasil menembus final Piala Dunia di tahun 2018. Sebagai pemain tengah, penghargaan tersebut sekaligus mematahkan dominasi pemain depan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang silih berganti meraih Ballon D’Or melalui jumlah gol.

***

Dalam sepak bola, kita ingin pertandingan fairplay, menghibur, kalah-menang biasa saja. Bila ketiganya yang utama, rasanya jumlah gol tidak terlalu penting lagi. Siapa yang belum kenal petinju legendaris Muhammad Ali? Jika anda menonton pertandingannya, Anda dapat menyaksikan teknik bertinju tanpa nafsu membunuh lawan. Anda akan melihat Ali bertinju sambil menari, menghindari pukulan tanpa memukul, dan terima kekalahan. Namun, Ali tetap dihormati penggemar tinju hingga saat ini.

Seluruh Tim Nasional Sepak bola Piala Dunia Qatar 2022 tentu ingin memenangkan setiap babak pertandingan agar dapat meraih gelar juara. Sebagaimana perhelatan piala dunia sebelumnya, setiap peserta masuk dalam grup secara undian, lalu saling berkompetisi memperebutkan tiket juara grup. Tiket juara satu, dua, tiga grup diperebutkan sebagai bekal menuju babak-babak selanjutnya hingga putaran final, dan juara dunia.

Demi juara setiap tim ingin menang, karenanya setiap pemain harus pandai menjebol gawang lawan sepandai menjaga pertahanan dari serangan lawan. Ronaldo Faria, salah satu legenda Brasil yang dikenal memiliki tendangan keras sepanjang masa, gocekan bolanya membuat hati setiap penjaga gawang ketar-ketir. Tapi, gol gol Ronaldo Faria tidak akan berarti apa-apa jika center back Cafu tidak mampu memobilisasi rekan setim menghalau serangan jantung pertahanan.

Bali United adalah juara sejati. Saat itu, melalui besutan apik pelatih Widodo C. Putra mengantarkan Bali United FC merebut gelar juara liga. Tapi, PSSI secara tidak fair memberi tambahan poin Bhayangkara FC yang sejatinya hanya mengakhiri kompetisi dengan poin 66 dibawah Bali United. Pengurangan nilai yang merenggut gelar juara Bali United dipicu ulah pemain bintangnya, Mohamed Sissoko, meski setelah dievaluasi lebih mendalam kesalahan justru terletak pada pengelola Liga dan PSSI sendiri.

***

Gol pembuka Cristiano Ronaldo yang fenomenal tidak akan membawa kemenangan Portugal atas Ghana jika tidak dilanjutkan dua gol pemain Portugal lainnya. Namun, anda tentu sependapat bahwa gol perdana sang mega bintang berdampak positif bagi psikologis anggota tim. Terlepas suka tidak suka, sejatinya kehadiran Cristiano Ronaldo di usia senja diharapkan dapat menginspirasi tim, meskipun begitu, perjalanan Portugal menuju tangga juara masih panjang.

“Semuanya, saya raih berawal dari kerja keras. Saya senang akhirnya publik mengakui apa yang telah saya raih di karier sepak bola saya,” ucap Luka Modric di sela-sela penyematan gelar Ballon D’Or. Modric pesan, bahwa posisi lini tengah tetap bisa berperan memenangkan tim, tentu dengan kerja keras. Cristiano Ronaldo maupun Lionel Messi tidak akan mampu menjebol gawang lawan tanpa distribusi bola akurat dari lapangan tengah sebagaimana posisi Luka Modric selama ini.

Belajar dari Widodo, Sissoko, dan Bali United, semakin menegaskan bahwa urusan sepak bola bukan sekedar jumlah gol dan akumulasi poin. Di luar itu, ternyata koordinasi baik, sikap di dalam dan luar lapangan, hubungan lintas organisasi turut mempengaruhi hasil akhir angka-angka gol dalam sepak bola. Hikmahnya, kemenangan Widodo C. Putra dkk justru bukan dari jumlah gol, melainkan pride tim yang mampu bangkit dari keterpurukan serta menjaga performansi tim meningkat hingga akhir kompetisi.

Kecintaan masyarakat terhadap klub dan pemain sepak bola melampaui permainan itu sendiri. Dalam permainan sepak bola terdapat bisnis, prestasi, dan nilai-nilai kehidupan yang bisa kita petik. Sepak bola mengajarkan kerja sama, tidak egois, kedisiplinan, kepemimpinan, keuletan, sportivitas, kerja keras, dan fairplay.

Bermainlah dengan hatimu bukan hanya kakimu. Perasaan terhebat di dunia adalah ketika anda berada di lapangan sepak bola, dan anda tahu bahwa timmu akan berhasil karena anda melihat sekeliling dan melihat sepuluh teman terbaikmu bermain di sampingmu. Sepak bola adalah olah raga universal yang menampilkan keragaman, gaya hidup, semangat, serta kompetisi Piala Dunia yang ketat. (Serge Schmemann).

 

Wahyu Agung Prihartanto, Penulis dari Sidoarjo.