Siswi SMP Negeri 27 Jakarta Mengikuti Pembekalan Pelajar Penggerak

Pada hari Minggu 24 November 2024 dilakukan kegiatan pembekalan Program Pelajar Penggerak Merah Putih. Pembekalan ini merupakan tindak lanjut bagi peserta didik tingkat SMP/SMA dan sederajat, setelah lulus seleksi pada 19-21 November 2024, dan diumumkan keesokan harinya. Program Pelajar Penggerak sendiri merupakan kanal pelajar untuk meningkatkan kemampuan dan berjejaring dengan pelajar seIndonesia dalam menghadapi tantangan era saat ini dan yang akan datang, dengan saling memotivasi dan menjadi garda terdepan dalam mendapatkan informasi seputar penguatan karakter pelajar dan program prestasi serta beasiswa.

Program yang digagas oleh mitra Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka ini bertujuan untuk saling berbagi informasi seputar program pendidikan karakter, prestasi hingga peluang mendapatkan beasiswa. Selain itu program ini juga memiliki tujuan mewujudukan pelajar yang cerdas, berkarakter, anti kekerasan, anti perundungan dan sehat jasmani rohani serta mewujudkan generasi muda berprestasi sekaligus pelopor inovasi perubahan.

Salah satu peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah Ajeng Salma Layla Amira siswi kelas 9B SMP Negeri 27 Jakarta. Dia terpilih bersama peserta lain dari 34 provinsi di seluruh tanah air, dan mengikuti kegiatan pembekalan dengan antusias.

Bentuk kegiatan pelatihan Pelajar Penggerak mencakup pemberian materi Pelajar Penggerak serta Fasilitator Pelajar Penggerak serta sosialisasi aksi tolak kekerasan dan anti perundungan serta materi bijak dalam bersmedia sosial. Materi yang diberikan selama pembekalan mencakup:

  1. Materi pendidikan inklusif, anti kekerasan dan anti perundungan
  2. Materi pelajar berkarakter bijak bermedia sosial
  3. Materi program prestasi nasional dan beasiswa
  4. Materi Menjadi Pelajar Penggerak

Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan diikuti kata sambutan wakil dari Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Materi pertama dengan topik Pelajar Penggerak Bijak Bermedia Sosial disampaikan oleh narasumber dari Direktorat Jenderal Pendidikan Usia Dini (Ditjen PAUD) Kemendikdasmen.

Materi kedua berkaitan dengan pendidikan inklusif, anti kekerasan dan anti perundungan disampaikan oleh narasumber dari Pusat Pengembangan Karakter (Puspeka) Kemendikdasmen.

Materi ketika berkaitan dengan program prestasi nasional dan beasiswa disampaikan oleh narasumber dari Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikdasmen dan Badan Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemendikdasmen.

Materi keempat berkaitan dengan materi Menjadi Pelajar Penggerak disampaikan oleh Basra Amru dan Rizal Maula.

Setelah mengikuti pembekalan, peserta pelatihan Pelajar Penggerak diberi tugas untuk melakukan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang telah ditetapkan. Terdapat 3 RTL yang harus diselesaikan oleh peserta sebelum tanggal 30 November 2024 berupa:

  1. Mewawancarai Guru BK di sekolah masing-masing berkaitan dengan program penguatan karakter apa saja yang telah diselenggarakan di sekolah, dan bagaimana cara mencegah dan menanggulangi terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh pelajar.
  2. Memahami dan menerapkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
  3. Mewawancarai guru panutan dengan bertanya berkaitan suka dan duka selama menjadi pendidik serta harapan apa saja yang hendak diinginkan di masa mendatang berkaitan dengan murid yang dididik nya.

Berkaitan dengan RTL pertama, Ajeng Salma Layla Amira mewawancari Guru BK SMP Negeri 27 Jakarta Ibu Yusnita, S.Pd. dan RTL ketiga, mewawancarai Guru mata pelajaran IPS sekaligus Wali Kelas 9B Ibu Hj. Kasini, S.Pd. M.Pd.

Wawancara dengan Ibu Guru BK SMP Negeri 27 Jakarta, Ibu Yusnita, S.Pd. pada hari Senin 25 November 2024.

Pertanyaan 1: Program Penguatan Karakter apa saja yang telah dilakukan di sekolah? Apakah kegiatan tersebut dapat diikiuti oleh Pelajar Penggerak?

Ibu Yusnita mengatakan bahwa program penguatan karakter di SMPN 27 Jakarta telah dilakukan secara reguler yaitu berupa kegiatan habituasi, tadarus dan sholat dhuha berjamaah, upacara serta olahraga gembira pada hari Jumat. Tujuan dari penguatan karakter yang dilakukan diharapkan mampu membentuk siswa dan siswi yang memiliki jiwa cinta tanah air, berdisiplin tinggi serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Program penguatan karakter dapat diikuti oleh semua siswa termasuk pelajar penggerak.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara melakukan pencegahan dan penanggulangan kekerasan di sekolah, khususnya yang dilakukan oleh pelajar?

Adapun berkaitan dengan isu dan perundungan, Ibu Yusnita menegaskan telah dilaksanakan dengan baik melalui upaya pencegahan dan penanggulangan. Pencegahan merujuk pada upaya agar tidak terjadi kekerasan dan perundungan dan penanggulangan merujuk pada upaya penyelesaian pada saat hal tersebut telah terjadi.

Untuk menghindari kekerasan dan perundungan di sekolah, Ibu Yusnita berharap seluruh murid dapat memperkaya pemahaman dengan penguatan literasi, menghindari game kekerasan dan mengisi waktu senggang dengan hal yang positif. Apabila terjadi tindak kekerasan dan perundungan, siswa diharapkan menengahi dan bila situasi telah berubah menjadi serius dan berbahaya, siswa harus segera melaporkan kepada orang dewasa yang ada paling dekat di lokasi, dan atau melaporkan kepada bapak ibu guru.

Wawancara dengan Ibu Guru IPS sekaligus Wali Kelas 9B SMP Negeri 27 Jakarta, Ibu Hj. Kasini, S.Pd. M.Pd. pada hari Senin 25 November 2024.

Pertanyaan: Suka dan duka Ibu Guru selama menjadi pendidik dan harapan Ibu Guru untuk para siswanya.

Ibu Hj. Kasini, S.Pd. M.Pd. mengatakan banyak suka dan duka yang beliau alami selama menjadi pendidik. Suka yang paling mendalam adalah apabila dapat melihat murid menyelesaikan pendidikan dengan baik. Beliau juga mengatakan mengajar adalah ladang pahala sehingga beliau sangat menyukai menjadi guru. Adapun duka yang beliau rasakan diantaranya adalah semakin padatnya volume jam mengajar dan belum lagi guru harus mengerjakan banyak pekerjaan administratif. Itu semua dijadikan beliau sebagai ujian kesabaran karena menjadi guru memang harus memiliki kesabaran yang tinggi.

Berkaitan dengan harapan ke depan, Ibu Hj. Kasini, S.Pd. M.Pd. mengatakan beliau akan bangga apabila para murid memiliki rasa hormat kepada guru, orang tua, sesama teman dan lingkungan di manapun mereka berada. Beliau juga berharap ke depan, para murid dapat menjadi sosok yang optimis, percaya diri dan bertanggung jawab.