MOTO GP FOURTY SIX

Penggemar berat Kejuaraan Dunia balap motor atau biasanya singkat saja kita sebut MotoGP, tentu tak asing lagi mendengar nama Valentino Rossi. Lahir di Urbino, Italia pada 16 Febuari 1979, bakat ini diturunkan ayahnya yang bernama Graziano Rossi, mantan pembalap MotoGP di kelas 250cc. Valentino Rossi sudah menunjukkan bakat balapan ini bahkan kala usianya baru menginjak 5 tahun, yaitu dengan menunggangi motor 60cc. Pada Grand Prix 1996 adalah pertama kalinya Rossi membawa nama Aprilia di kelas motor 125cc, dan menjadi juara dunia untuk pertama kalinya di tahun 1997.

Kiprah Valentino Rossi dalam pergelaran Kejuaraan Dunia, tak  cuma menang balapan motor dan menjadi juara dunia semata. Jika kita melihat lebih jauh Rossi tak cuma seorang rider yang sukses, melainkan banyak yang telah ia lakukan sepanjang 25 tahun di MotoGP. Rossi dengan aksi yang mumpuni di setiap lintas balapan, selalu berhasil menghipnotis mata para penonton, dan fans fanatiknya. Suka atau tidak suka, kita menyadari, bahwa Valentino Rossi adalah ikon bagi MotoGP itu sendiri. Selama 25 tahun karir Rossi di lintasan balap MotoGP, bukan hanya cuma prestasi, tetapi juga pengaruhnya yang besar dalam dunia olah raga ini.

Sang Pembalap ini memiliki jumlah penggemar yang luar biasa banyak yakni 12.9 juta orang penggemar. Dengan popularitasnya itulah MotoGP semakin dikenal di kalangan masyarakat internasional. Rider muda di masa kini dulunya pun mengidolakan Rossi, dan termotivasi untuk menjadi seorang pembalap yang handal di masa sekarang ini. Pengaruh dan kharismatiknya tak bisa diragukan lagi, Rossi berhasil mengantarkan olah raga balap motor yang semakin di depan. Pengaruh yang besar di dunia olah raga ini, dibarengi karakter Rossi yang mampu berkomunikasi dan bekerja sama secara tim dengan baik.

Tetapi pada tahun lalu, di akhir musim 2021 Valentino Rossi telah memutuskan hengkang. Pria berusia 42 tahun itu kemarin telah pensiun di akhir musim Moto GP 2021, saya pun ikut menyaksikan hiruk pikuknya perpisahan itu dengan haru meski cuma dari televisi petang itu. Sejak 2006 menyaksikan Kejuaraan Dunia balap motor pertama kali, memang mata ini hanya tertuju pada sosok pembalap dengan nomor 46. Setelah berhasil meraih 9 gelar sebagai juara dunia, Rossi memutuskan untuk istirahat. Keputusan ini tentu amat disayangkan oleh seluruh penggemarnya, termasuk saya sendiri. Saya pikir kenapa harus pensiun sih?

Barangkali kalau di tahun 2006 itu saya tidak secara kebetulan menyaksikan Rossi yang melaju sedang balapan, belum tentu sekarang suka MotoGP. Saya pikir mungkin ada beberapa penggemar MotoGP yang bermula dari jatuh cinta pada pandangan pertama seperti saya? Sosok ikonik ini telah banyak mengantongi gelar juara dunia, yaitu pada Kejuaraan Dunia balap motor sebanyak 7 kali di kelas 500cc MotoGP. Satu-satunya pembalap yang memenangkan Kejuaraan Dunia di empat kelas berbeda, 125cc, 250cc, 500cc dan MotoGP. Siapa yang tak bersorak begitu melihat “The Doctor” melintas dengan kecepatan 350km/jam? Dengan nomor balapan 46, nomor yang merupakan nomor warisan dari sang ayah kala bertanding dahulu. Nomor ini kemudian identik pada dirinya dari awal karir balap motor, hingga kemarin memutuskan untuk pensiun

Sang Bintang itu telah memilih gantung helm, usai balapan terakhirnya di MotoGP Valencia pada 14 November 2021. Itu adalah moment yang luar biasa, bahkan bagiku yang cuma seorang fans dan penonton dari kejauhan.  Dengan total 235 podium, saya rasa selebrasi perpisahan itu luar biasa pantas untuk dirayakan oleh seorang Valentino Rossi. MotoGP bisa jadi telah kehilangan figur yang membesarkan namanya. Bos Dorna Carmelo Ezpeleta baru-baru ini meminta saran dari para penggemar MotoGP, serta membentuk tim departemen. Memastikan perubahan-perubahan apa saja yang bisa dilakukan untuk menarik minat penonton, dan meramaikan kembali kursi-kursi sirkuit tuan rumah.

Usai pandemi semestinya sirkuit-sirkuit itu penuh dan ramai, kurangnya antusias penonton ini tak terlepas juga karena pensiunnya Rossi dari MotoGP. Selama ini ramai penggemar Rossi berjubel memadati kursi-kursi sirkuit dengan atribut-atribut yang dibeli saat musim MotoGP berlangsung. Sudah bukan rahasia lagi kalau MotoGP menjadi ajang perlombaan olah raga yang dikenal oleh masyarakat luas berkat upaya Valentino Rossi. Figur yang mampu membawa massa sangat besar, tentu saja hengkangnya Rossi ini memberikan sedikit banyak perubahan bagi MotoGP terutama dari segi jumlah penonton. Seorang pembalap yang tidak cuma sekedar “ngegas” kebut-kebutan di lintasan, tapi daya pikatnya pun luar biasa bagi para penggemarnya.

Valentino Rossi adalah suatu era, era dimana Kejuaraan Dunia balap motor dikenal oleh masyarakat internasional. Era yang mengantarkan MotoGP dinantikan menjadi program olah raga yang dinantikan setiap pekan oleh generasi tua dan muda. Selama ini semua mata tertuju pada Valentino Rossi, daripada ajang olah raga itu sendiri. Efek fantastis selama pertandingan itu mampu meramaikan sirkuit tuan rumah di setiap musimnya. Setidaknya saat ini MotoGP diharapkan mampu menelurkan sosok baru, sosok yang setidaknya dinanti-nantikan setiap pekan oleh jutaan penonton dan penggemar MotoGP.

Seorang pembalap motor masa depan yang sanggup memacu adrenalin penonton di lintasan balapan, dan menjadi ikon baru. MotoGP terus berjuang sepeninggal sang bintang, ajang olah raga internasional ini akan selalu terus bergerak, dan optimis bahwa akan selalu ada bintang baru yang datang. Sang Pembalap yang gemilang membuat mata penonton jatuh cinta, dan aksinya menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan. Setelah dalam kurun waktu 20 tahun Valentino Rossi adalah MotoGP dan MotoGP adalah Valentino Rossi itu sendiri. Sang legenda MotoGP yang kisah perjalanan hidupnya terus abadi dalam catatan sejarah Kejuaraan Dunia balap motor.