Etika Toleransi Dalam Ramadan

Etika Toleransi Dalam Ramadan
Sumber Foto : WhatsApp-Image-2023-04-03-at-21.21.47

Beberapa hari lagi umat islam bersiap memasuki bulan suci ramadan. Dimana bulan ini merupakan bulan yang ditunggu oleh seluruh umat islam di dunia, begitu juga umat islam yang ada di Indonesia. Kita semua tahu di dalam bulan ramadan umat islam akan melaksanakan rangkaian ibadah terutama ibadah puasa. Ramadan sendiri memiliki makna yang begitu mulia dan istimewa. Ada juga yang menyatakan bahwa ramadan sebagai ‘bulan panas’ karena diibaratkan matahari yang sangat panas dan mampu menghapus dosa‐dosa umat Islam.

Ada hal yang menarik pada bulan ramadan tahun ini terutama di negara kita Indonesia dimana bertepatan dengan hari raya umat beragama lainnya yaitu hari raya nyepi yang merupakan hari raya agama hindu dan juga peringatan wafatnya isa almasih bagi umat kristen di Indonesia. Setiap agama memiliki ritual ibadah masing-masing.  Sebagai warganegara hal ini merupakan suatu yang menarik dalam pelaksanaan ramadan tahun ini bagaimana kita sebagai umat islam dituntut untuk memiliki sikap untuk sama-sama saling menghargai sesama umat beragama.

Sebagai contoh bagaimana pelaksanaan hari raya nyepi bagi umat hindu di bali mereka melakukan beberapa ritual tetapi disisi lain mereka juga mempersilahkan umat islam yang ada di bali tetap melaksanakan ibadah puasa dan sholat tarawih asal tidak mengganggu ritual ibadah mereka. Begitu juga umat kristen yang sebentar lagi akan memperingati wafatnya isa almasih tetap berkomitmen untuk saling menghargai selama melaksanakan ibadah masing-masing.

Sikap toleransi ini sangat diperlukan dalam kehidupan beragama di suatu negara, seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki banyak perbedaan agama. Seperti yang ketahui istilah toleransi ini merupakan suatu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari diri sendiri.

Indonesia merupakan negara yang majemuk terdiri dari beberapa agama, suku, ras dan antar golongan yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan konflik antar masyarakat apabila masing-masing individu masyarakat sikap toleransi. Sebagai bangsa yang mementingkan persatuan dan kesatuan maka sudah seharusnya kita menjaga keberagaman dalam masyarakat ini. Bangsa yang besar adalah bangsa yang dibangun atas banyak perbedaan.

Penanaman sikap toleransi ini sangatlah dibutuhkan sehingga bangsa Indonesia tidak terjadi perpecahan yang disebabkan karena banyaknya perbedaan di lingkungan masyarakat. Untuk menjaga keutuhan suatu bangsa sikap toleransi sangat diperlukan agar perpecahan karena perbedaan ini kitab isa hindari dan kita mampu hidup secara rukun dan damai saling menghormati dan menghargai antar sesama anggota masyarakat.

Bulan ramadhan banyak mengajarkan kita mengenai banyak hal bukan hanya pelaksanaan ibadah, tetapi kita juga diajarkan bagaimana berkehidupan dalam masyarakat. Bagaimana kita saling menghormati orang lain yang berbeda agama dengan kita. Serta yang terpenting bulan ramadan juga mengajarkan kita untuk saling menghargai sesama umat beragama lainnya.

Terakhir penulis teringat pesan dari salah satu presiden Indonesia yaitu Abdurrahman Wahid atau kita mengenalnya dengan gusdur dimana beliau mengungkapkan Perbedaan dalam berbagai hal termasuk aliran dan agama, sebaiknya diterima karena itu bukan sesuatu masalah.

Hery Setyawan, Guru SMP Negeri 42 Jakarta guru penggerak angkatan 8 Jakarta Utara