Desember Akhir

Sampai saat ini

Aku masih bersamamu

Desember

Setahun terlalu cepat

Untuk langkahku

Bersamamu

Ternyata banyak liku

Banyak cerita

Suka duka telah menemani perjalanan ku

Dan Telah kujadikan buku

Dari sajak sajakku

Desember kau sebentar lagi kutinggalkan

Dengan goresan warna

Yang masih membekas di rongga dada paling cinta

Dan sebentar lagi

Aku akan mengetuk harimu

Dilembaran putih

Yang akan menorehkan aksara

Menuangkan rasa bersamamu

Desember akan selalu ku kenang

Di setiap bait aksaraku

Cerita Desember

Seseorang mengamati cermin, menyaksikan dirinya yang masih sama seperti hari kemarin. Sedang Desember diam saja, mencoba pahami jarak yang ada

Desember lantas berteriak, “Tak perlu kau ratapi.” Seseorang melihat dirinya begitu kepayahan sampai melempar keping kesedihan dari dalam ingatan.

Desember hendak melangkah pergi, gerimis di mata seseorang tak mau berhenti. Dia merujuk tawa juga bahagia kala melambaikan tangan mengamini doa-doa