Merayu Takdir

Pagiku masih merindu dalam pelukkanmu

Senyumu jelas membuat tangisku tergugu

Semua cerita suka dan dukamu

Tercatat rapi dalam lembar-lembar bukuku

 

Meski ku berteriak sekuat petir

Membangunkanmu dalam alam nyataku

Tetapi yang ku dapat hanya sebuah rasa getir

Sebagai penjelas kini tubuhmu sedingin salju

 

Semua langkah dan  keberhasilanku

Yang selalu ku riya’kan padamu

Agar kau bangga denganku

Kini tak mungkin lagi seperti dulu

 

Cita-cita, tujuan, kesedihan dan kesulitanku

Sepak terjang dan aral terjal kehidupanku

Terselesaikan dengan mudah oleh  restu dan doamu

Kini tak ku dapat lagi seperti dulu

 

Jika saja ku tahu waktumu segera berakhir

Pasti ku sudah menata kekuatan jiwa

Jika saja ku tahu senyummu saat itu yang terakhir

Pasti ku akan mendampingimu sekuat raga

 

Takdirmu telah tergariskan

Segala andai… andai…dan andai

Yang melayangkan keinginan angan

Harus kutekan dengan tawakal illahi

 

Sekarang semua telah berlalu

Senyum dan gelak tawamu

Motivasi dan ajaran hidupmu

Bahkan restu dan doamu buatku