Mengapa Load Line atau Markah Kambangan disebut juga Plimsoll Mark?

Dari Gambar diatas dilihat dari Plimsoll Mark nya bahwa area pelayarannya didaerah tropis dan didaftarkan pada kelas (GL) Germanischer Lloyd.

Markah Kambangan atau Load Line adalah: penandaan berbentuk lingkaran yang dibubuhkan tepat ditengah-tengah lambung kapal (Midship Section) yang diukur dari Haluan sampai buritan kapal, yang dipergunakan sebagai penanda batas muat yang diijinkan dalam berbagai Musim yang disesuaikan dengan wilayah laut negara yang dilalui sebuah kapal. Menyambung penulisan tentang Biro Klasifikasi kapal didunia beberapa waktu yang lalu yang akhirnya di London – UK dilahirkan sebuah Badan Klasifikasi yang bernama Lloyd’s Register. Dari pendirian LR itulah akhirnya terjadi sebuah kesepakatan-kesepakatan yang didasarkan pada kepentingan bersama, termasuk didalamnya adalah Batas Muat kapal yang diijinkan dan disesuaikan dengan beberapa hal diantaranya Berat Jenis Kapal, panjang kapal, lebar kapal, jenis muatan yang akan diangkut, dan lain-lain, dengan membubuhkan Tanda Pada Lambung Kapal yang disebut Load Line atau Markah Kambang dalam Bahasa Indonesia.

Load Line atau Markah Kambangan ini sering juga disebut dengan “PLIMSOLL MARK” kenapa disebut dengan itu? Marilah kita bahas disini penulis akan memaparkan sejarahnya kenapa Load Line atau Markah kambangan disebut juga Plimsoll Mark. Inggris adalah tergolong negara Maritim terbesar sejak abad pertengahan, sehingga membuat inggris menjadi negara pencetus berbagai faktor pendukung kemaritiman, termasuk juga menjadi Negara tempat lahirnya Biro Klasifikasi pertama di dunia. Pada saat itu di abad pertengahan load line atau markah kambangan model dan bentuknya bermacam-macam ada yang hanya berupa Titik, ada yang berupa lingkaran, ada juga yang berbentuk salib.

Bentuk-bentuk load line tersebut disusuaikan dengan negara asal kapalnya, sehingga pada saat itu kapal-kapal yang sandar di pelabuhan laut dapat disaksikan berbagai model Load line yang ada dilambung kapal. Menyadari akan hal itu maka pada tahun 1867 seorang anggota Parlemen Inggris yang bernama Mr. Samuel Plimsoll mengusulkan agar Inggris sebagai negara maritime terbesar pada saat itu membuat standard penandaan Markah Kambangan khususnya untuk kapal-kapal berbendera Inggris. Dan disepakati bentuk standard markah kambangan sebagai berikut:

standard markah kambangan

Inilah bentuk asli Penanda Markah Kambangan yang diusulkan oleh Tuan Samuel Plimsoll sehingga penanda markah kambangan ini biasa disebut “Plimsoll Mark” atau “Penanda Tuan Plimsoll”. Benar kiranya bahwa manusia tidak ada yang sempurna karena Tuan Samuel Plimsoll  hanya memperhitungkan untuk perairan Inggris saja dan Pada perkembangannya setelah Plimsoll Mark ini banyak digunakan oleh Kapal-kapal diseluruh dunia, ternyata terdapat kelemahan yaitu tidak semua kapal berlayar pada perairan sebagaimana perairan Inggris, sehingga diperlukan penanda-penanda tambahan.

Begitu pula kejadiannya penanda tambahan pada Plimsoll Mark untuk perairan daerah Tropis termasuk di Indonesia dalam hal ini , Sebagaimana pada gambar berikut ini :

penanda tambahan pada Plimsoll Mark

Penanda tambahan Plimsoll Mark ini biasanya ditempatkan disamping Plimsoll Mark, seperti pada gambar berikut ini :

Dari Gambar diatas dilihat dari Plimsoll Mark nya bahwa area pelayarannya didaerah tropis dan didaftarkan pada kelas (GL) Germanischer Lloyd.

 

Penulis : Danang SA, AMd Pemerhati Maritim