Di zaman yang serba sibuk ini, healing menjadi salah satu cara untuk menyegarkan pikiran kita. Tumpukan pekerjaan ditambah dengan berbagai target pekerjaan suka atau tidak suka menjadi tekanan tersendiri. Bahkan tidak jarang menimbulkan stress. Maka satu-satunya jalan untuk melarikan diri ya, berkunjung ke tempat-tempat yang mampu me-refresh semuanya.
Eh, omong-omong sebenarnya apa sih arti healing itu? Soalnya belakangan ini orang sering menyalahartikan tentang healing. dalam setiap obrolan, entah siapa pun yang omong, healing selalu dikaitkan dengan berlibur. Contohnya, saat seseorang mem-posting kegiatan berlibur di suatu obyek wisata, maka komentar yang muncul pasti “sedang healing, ya”, atau yang sejenisnya.
Ketika iseng membuka KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ternyata saya temukan arti healing yang berbeda. Menurut KBBI, healing mempunyai arti penyembuhan. Jauh banget dengan kata liburan. Namun dalam keterangan lebih lanjut dikatakan bahwa penyembuhan itu mempunyai makna yang luas. Penyembuhan itu bisa berupa penyembuhan jiwa, perasaan, batin, maupun pikiran.
Berkaca dari arti itu, mungkin healing yang saat ini menjadi bahasa gaul mengacu pada penyembuhan jiwa. Bukan penyembuhan secara fisik. Sehingga ketika ada orang pergi berlibur, dikatakan sedang healing. Masalah, nevermind. Yang penting masing-masing tahu maksudnya.
Ngomong-omong tentang healing, ada tempat yang keren di Magelang. Namanya Nepal van Java. Sebuah kawasan perkampungan ikonik di lereng Gunung Sumbing wilayah Kabupaten Magelang. Kawasan ini sendiri terletak di Dusun Butuh, Kecamatan Kaliangkrik.
Penamaan Nepal van Java jelas bukannya tanpa dasar. Bentuk perkampungan vertikal di punggung gunung, ditambah bangunan warna-warni membuat wilayah itu mirip dengan kawasan Nepal di Pegunungan Himalaya sana. Jelas pemandangan semacam ini terbilang langka di Indonesia.
Untuk mencapai kawasan wisata ini, enggak usah khawatir. Nepal van Java hanya berjarak sekitar 20 kilo meter dari Kota Magelang. Jika ditempuh dengan kendaraan bermotor sekitar 1 – 1,5 jam saja. Lamanya waktu tempuh disebabkan jalan yang menanjak, sempit, dan sebagian jalan rusak. Namun ketidaknyamanan ini akan terbayar tuntas saat tiba di lokasi. Dijamin foto-foto yang kita dapat di sana keren menewen.
Menjelajah Nepal van Java dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama dengan berjalan kaki, kedua menggunakan jasa ojek yang banyak tersedia. Namun disarankan untuk menggunakan ojek yang tersedia. Sebab kontur tanah yang naik turun, membuat kita cepat lelah, dan bukan tidak mungkin kita tidak dapat menjangkau semua spot foto.
Jika menggunakan ojek, kita cukup mengeluarkan uang 35 ribu rupiah saja. Enggak usah kuatir ditipu tukang ojeknya, sebab pembayaran ojek dibayarkan lewat loket resmi, sehingga harganya seragam. Ditambah dengan tiket masuk 10 ribu rupiah, kita siap menjelajahi wilayah itu.
Oh, ya jangan kuatir juga ditinggal tukang ojeknya. Ojek yang kita gunakan akan mengantar berkeliling dan singgah di tiap spot foto yang ada, mereka akan setia menunggu sampai kita puas berfoto ria. Bahkan mereka pun siap untuk mengambil gambar saat kita memintanya. Mereka akan membantu kita dengan senang hati, sebab konsep ramah terhadap pengunjung memang diterapkan di kawasan itu. Satu lagi, para tukang ojek itu juga warga sekitar yang diberdayakan.
Ayo, tunggu apa lagi. Datang dan buktikan eksotisnya Nepal van Java!
Lembah Tidar, 29 Desember 2022
Tinggalkan Balasan