Burung Enggang yang Setia

Sayang rasanya melewatkan pagi yang sejuk tanpa berjalan mengitari kompleks perumahan bersama teman.  Olah raga berjalan pagi menjadi pilihan yang cocok untuk kesehatan persendian kaki, melatih pernapasan, dan menyejukkan hati.  Olah raga yang ringan tapi banyak manfaatnya bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.

Kurang dari pukul enam setiap paginya saya dan teman berjalan mengitari jalan di depan rumah dan berkeliling sampai lebih kurang empat puluh lima menit lamanya. Kami tinggal di sebuah perkebunan yang luas, tempat tinggal kami dikelilingi hutan konservasi yang dilindungi.  Hewan-hewan dan burung yang ada semua dilindungi.  Udaranya sangat sejuk dan setiap pagi kami mendengar suara kicauan bermacam-macam burung.

Jauh dari perkotaan yang glamour tak mengurangi semangat untuk menikmati kehidupan yang masih jauh harus ditempuh.  Menikmati olah raga jalan pagi yang ringan tapi bermanfaat ditambah lagi indahnya kicauan burung-burung di sekitaran hutan konservasi seakan membangkitkan gairah memulai aktivitas hari ini. Burung enggang yang sering disebut rangkong dengan suaranya yang khas dan agak sulit ditirukan  menyambut terbitnya matahari dengan kepakan sayapnya yang anggun.

Burung enggang adalah burung yang setia, mereka selalu menunggu kehadiranku setiap pagi di bunderan jalan yang sering kulalui. Unik sekali ada sepasang enggang yang selalu berduaan, mereka adalah sepasang suami istri dan tak mau berganti pasangan.  Terbang dan hinggap berulangkali mengiringi langkahku sampai ke ujung jalan.  Ada isyarat dari mereka agar orang yang berjalan tidak tersesat, pokoknya burung Enggang itu sangat baik.

Burung enggang adalah burung yang yang sangat bersahabat, ketika dekat dengan mereka semakin merasakan alam menyatu dengan tubuh saya.  Sayapnya lebar dibandingkan tubuhnya seolah mengisyaratkan bahwa Enggang siap melindungi alam sekitar.  Kita tidak akan pernah tahu lebih dalam pribadi burung enggang tanpa mau datang ke Kalimantan untuk berkenalan lebih dekat.

Borneo adalah kepulauan yang menyimpan rahasia burung enggang yang suka dengan ketinggian, sesekali turun mendekat dengan orang-orang yang berhati baik ketika mencari sejumlah biji-bijian untuk dimakan.  Mereka tahu jika ada bahaya mengancam akan segera menjauh. Kedekatan burung enggang dengan suku Dayak menjadi simbol bagi pulau Kalimantan.  Lambang persatuan, perdamaian dan kebesaran suku Dayak membuat mereka harus menjungjung tinggi kelestarian burung enggang.

Tak salah jika suku Dayak menjadikan burung enggang sebagai hewan yang suci.  Siapapun yang berkunjung ke daerah endemik burung enggang ini pasti dimanjakan dengan oleh-oleh yang bercorak batik burung enggang. Burung enggang adalah burung yang dihormati sehingga tak seorangpun yang ingin mengganggunya.  Tidak perlu memberi makanan seperti menaburkan beras sebab mereka cerdik dan pintar untuk mendapatkannya, tidak perlu membuat sangkar yang mahal karena hutan adalah rumah mereka yang jauh lebih berhargal.

Paruh burung enggang terlihat agak melengkung, meruncing dan tajam.  Simbol kekuatan untuk menghadapi musuh.  Motif kostum suku Dayak terinspirasi dari keindahan warna bulu dan ekornya.  Pintu gerbang masuk ke desa suku Dayak sering dihiasi dengan corak khas warna burung enggang yang mengartikan suku Dayak sangat terbuka menerima kehadiran suku lain.

Kerukunan antar suku sudah tercipta dan jauh dari persoalan-persoalan politik.  Jadi kita semua dapat belajar dari kepulauan Borneo ini untuk menjaga dan mempertahankan kerukunan umat manusia. Saya membalas kebaikan burung enggang yang selalu setia menemani dengan melambaikan tangan dan mengucapkan bye-bye… saya tinggal dulu ya, dan mereka memutar lehernya empat puluh lima derajat melihat lambaian tangan saya.

Bahasa verbal serta gerakan tangan saya sudah dimengerti mereka.  Harapan kami adalah besok pagi kami akan bertemu kembali.  Saya harus melanjutkan rutinitas pekerjaan di kantor, sementara mereka  melanjutkan rutinitas mengitari hutan yang luas seperti tentara yang menjaga keamanan wilayahnya.

Menjaga hutan agar tidak rusak berarti menghormati burung enggang serta semua flora dan fauna yang ada.  Ketika burung enggang masih bisa ramah, setia, dan memancarkan warna yang cerah itu artinya hutan yang mereka huni masih seimbang dan lestari.  Pagi hari yang berembun dan berkabut mengisyartakan alam yang nyaman dan jauh dari ancaman.

Mari menjaga hutan Borneo rumah enggang sahabat kita.